1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Diusut Otoritas Pajak

15 Februari 2022

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn lebih sering berada di Jerman daripada di negaranya. Sejak dulu sudah banyak kritik gencar tentang kegiatannya. Sekarang otoritas pajak Jerman diberitakan memulai penyelidikan.

https://p.dw.com/p/472nN
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn di Bangkok, Desember 2020
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn di Bangkok, Desember 2020Foto: Guillaume Payen/ZUMAPRESS/picture alliance

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kembali menghadapi masalah di Jerman. Kasus terbarunya, penyelidik lokal dilaporkan sedang menyelidiki apakah dia telah membayar pajak untuk propertinya di negara bagian Bayern.

Maha Vajiralongkorn memang sosok yang kontroversial, juga di negaranya sendiri. Dia terlihat lebih sering berada di rumahnya di Jerman daripada di Thailand, sekalipun dia secara resmi adalah kepala negara Thailand.

Pemerintah Jerman sendiri tahun 2021 pernah memperingatkan bahwa Raja Maha Vajiralongkorn tidak boleh "melakukan kegiatan politik dan memerintah negaranya dari wilayah Jerman”. Sang Raja lalu mengeluarkan pernyataan resmi bahwa dia tidak "mengurus politik Thailand dari Jerman.

"Sangat naif bagi pemerintah Jerman untuk berasumsi bahwa Raja Vajiralongkorn, yang menghabiskan sebagian besar waktunya di Jerman, tidak melakukan urusan politik dari sini," kata Sevim Dagdelen, anggota Partai Kiri dan anggota Komisi Luar Negeri di Parlemen Jerman, Bundestag.

Thai-König residiert in Luxus-Hotel in Garmisch-Partenkirchen
Hotel Mewah "Sonnenbichl" di Garmisch-Partenkirchen yang sering disewa Raja Thailand dengan puluhan pelayannya. Selama pandemi corona, hotel ini hanya dibuka untuk rombongan Raja Thailand.Foto: Geisler-Fotopress/picture alliance

Lebih banyak berada di Jerman daripada di Thailand

Raja Thailand memang memiliki rumah mewah seharga 10 juta euro di tepi danau di kota Tutzing. Tapi dia lebih sering menghabiskan sebagian besar waktunya di hotel mewah Sonnenbichl yang ada di kawasan wisata di Garmisch-Partenkirchen.

"Orang Thailand sudah frustrasi, tetapi raja tidak peduli," kata Pavin Chachavalpongpun, profesor di Pusat Studi Asia Tenggara Universitas Kyoto.

"Dia lebih suka tinggal di Jerman, itu kesukaan pribadinya," jelas Pavin. "Dia tetap bisa bepergian sepuasnya, keluar masuk Jerman. Terkadang, dia hanya melakukan kunjungan satu hari ke Bangkok dan kembali lagi ke Jerman."

Aksi protes di Bangkok, Oktober 2020.
Aksi protes di Bangkok, Oktober 2020. Mengeritik keluarga kerajaan di Thailand bisa dikenakan sanksi berat.Foto: Jorge Silva/Reuters

Penyelidikan otoritas pajak

Baru minggu ini, outlet media Jerman melaporkan, Raja Maha Vajiralongkorn membeli pesawat mewah baru senilai 375 juta dolar, dan Jerman menjadi tujuan penerbangan perdana pesawat mewah itu. Akhir tahun lalu, sebuah tabloid Jerman berspekulasi, raja Thailand telah mengirim banyak hartanya yang paling berharga ke Jerman untuk dia amankan.

Hal itu membuat para penyelidik lokal aktif memulai penyelidikan urusan pajak sang raja. Selain properti yang dimilikinya yang punya nilai jutaan euro, dia juga membawa banyak harta warisan setelah kematian ayahnya, mendiang Raja Bhumibol Adulyadej. Maha Vajiralongkorn dilaporkan menerima harta warisan senilai 10,6 miliar dolar dari ayahnya. Di bawah hukum Jerman, pajak warisan adalah 30%, yang berarti Raja Thailand kemungkinan punya utang pajak sampai 3 miliar dolar di Jerman.

Kantor pajak negara bagian Bayern sendiri menolak berkomentar karena ada undang-undang privasi pajak. Tapi sebagian kalangan aktivis di Thailand maupun kalangan politisi di Jerman menuntut transparansi.

"Ini adalah skandal, bahwa seorang multi-miliarder tampaknya tidak membayar pajak warisan di Bayern, sedangkan di bawah hukum internasional tidak ada kekebalan hukum dan pengecualian apa pun dlam hal ini," kata Sevim Dagdelen dari Partai Kiri. "Perlakuan istimewa raja harus diakhiri," tegasnya.

hp/as