Puasa Dalam Balutan Seragam Serdadu Jerman
Dengan beratnya tugas dan tanggung jawab, tidak mudah bagi serdadu Jerman yang berpuasa untuk menjaga kondisi dan konsentrasi selama bulan Ramadhan. Berikut suka dukanya.
Butuh konsentrasi tinggi
Chaouki Aakil bertugas di Batalyon Logistik dan juga bertanggung jawab atas keselamatan para prajurit dalam bertransportasi. Tugas ini menuntut konsentrasi yang tinggi. Jika Ramadan jatuh pada musim panas, menurutnya berarti tantangan berat bagi serdadu Jerman yang beragama Islam.
Beratnya tugas di Afghanistan
Chaouki Aakil mengingat pengalamannya dulu saat masih bertugas di Afghanistan. Di sana ia menghadapi beban fisik dan psikis yang sangat berat. Selain itu, ia harus bisa menyesuaikan diri dengan budaya yang sangat berbeda. Puasa atau tidak, serdadu Jerman yang beragama Islam harus mengambil berbagai keputusan di lapangan.
Pengaruh bagi kesehatan
Dalam situasi ekstrim dan sangat sulit, berpuasa bisa berpengaruh pada kesehatan, demikian dijelaskan Michael Faust, dokter di klinik Universitas Köln. "Dalam misi yang panjang, tentara perlu konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, minum jadi sangat penting." Menurutnya, orang bisa bertahan tanpa makanan untuk waktu yang lama. Kebutuhan kalori bisa dipenuhi sebelum atau sesudahnya.
Mengatur waktu makan
Tidak mudah mengatur waktu makan di Bundeswehr selama puasa. Jadi, masa berbuka puasa harus dibicarakan sebelumnya. Apalagi waktu buka puasa setiap hari bergeser beberapa menit. Jadi pekerja kantin harus bisa beradaptasi. Sejauh ini semuanya berfungsi dengan baik, Militer Jerman menawarkan makanan "halal". Produk sampingan yang tidak halal seperti gelatin tidak digunakan.
Masakan halal
Juru masak di dapur umum menggunakan sendok dan peralatan khusus untuk makanan halal. Mereka juga memperhatikan agar daging babi tidak disimpan tercampur dengan daging yang halal.
Berkumpul dengan keluarga
Jika jadwal kerja memungkinkan, para serdadu berusaha berbuka puasa dengan keluarganya. Bagi banyak pemeluk agama Islam, bulan puasa adalah masa untuk berkumpul dengan keluarga. Berpuasa punya makna sosial. Menjalankan ibadah puasa memupuk rasa solidaritas.