280408 TransFair Bilanz
8 Mei 2008Produk Perdagangan yang adil ditandai oleh organisasi internasional “Transfair” dengan logo hijau biru yang dicetak misalnya pada kemasan bubuk kopi, atau ditempel pada buah pisang, atau di label celana. Transfair menarik neraca positif di tahun 2007. Antara lain karena tren konsumsi bahan pangan organik, meningkat.
Konsumen Jerman menghabiskan 142 juta Euro tahun lalu, untuk membeli produk fair trade atau perdagangan yang adil. Jumlah ini sepertiga lebih banyak dari tahun sebelumnya. Terutama produk segar seperti pisang yang dijual di pasar swalayan atau toko bahan pangan organik.
Perdagangan yang adil ikut menarik keuntungan dari booing bahan pangan organik. Permintaan akan bahan pangan yang diproduksi secara ekologis, tanpa bahan non-organik, semakin meningkat. Karena 3/4 produk perdagangan adil juga ditandai dengan segel organik, maka angka penjualan barang perdagangan adil ikut bertambah. Ini bukan kebetulan, kata pemimpin Transfair Dieter Overath.
“Untuk mendapatkan lebih banyak bahan pangan organik, harus lebih banyak dilakukan perdagangan yang adil. Produsen di negara dunia ketiga tidak bisa beralih dengan mudah ke pertanian yang organik, karena butuh biaya untuk konsultasi, untuk know-how, dan resikonya panen gagal. Dan jika mereka tidak diikutkan dalam perdagangan adil, maka kita tidak akan mendapat produk organik lagi”, kata Overath.
Secara umum, produk-produk Fairtrade, perdagangan adil, juga menarik untung dari kenaikan harga bahan pangan. Untuk kopi misalnya, selisih harga antara kopi fairtrade dan yang tidak, menyusut, kini kurang dari 1 Euro per setengah kilogram. Untuk pisang organik malah sudah tak ada perbedaaan harga dengan pisang biasa.
Produsen yang merupakan mitra perdagangan adil mendapat jaminan harga minimal. Jika harga di pasaran dunia melebihi itu, produsen mendapat bonus perkembangan tambahan. Sementara ini terdapat setengah juta pekerja dan petani yang diorganisir oleh organisasi mitra bersertifikat fairtrade. Sebanyak 400 organisasi lain berada di daftar tunggu untuk memperoleh sertifikat itu.
Tetapi, walaupun jumlah pembeli dan penjual bertambah hampir tidak ada produk fairtrade yang menguasai pasar lebih dari 2 persen.
Pemimpin organisasi Transfair, Dieter Overath mengatakan, "Para mitra kami di Swiss, Skandinavia dan Inggris bisa membuktikan bahwa sistem perdagangan yang adil cocok dengan mainstream. Di Swiss misalnya, pisang fairtrade menguasai pasar lebih dari 50 persen. Ini menunjukkan lebih dari itupun masih mungkin. Tapi di sana tidak tercipta pasar dengan harga agresif seperti di Jerman."
Karena itu Overath ingin mendorong penjualan produk-produk fairtrade di pasar swalayan kelas menengah bawah, agar produk perdagangan yang adil memiliki peluang lebih besar untuk mengusai pasar. Mengingat di Jerman, hampir separuh dari total bahan pangan dijual di supermarket murah. (rp)