Pria-pria Berhijab
Pria-pria di Iran tunjukkan rasa solidaritasnya kepada kaum perempuan, dengan cara mengenakan hijab. Sejak Revolusi Islam tahun 1979, perempuan di Iran wajib berhijab.
#MenInHijab
Tagar #Mrdan_Bahjab" dan #MenInHijab di jejaring sosial telah menjadi salah satu tagar atau hashtag paling populer di pertengahan tahun 2016.
Laki-laki Iran mengenakan hijab
Kini foto-foto pria berjilbab membanjiri media sosial, sebagai wujud solidaritas terhadap ibu, istri maupun saudara perempuan mereka yang diharuskan mengenakan hijab di Iran.
Mendadak heboh
Kampanye protes pemaksaan jilbab ini menjadi heboh, tatkala mulai dipampang di laman medsos Facebook : #MyStealthyFreedom, yang diinisiasi mereka yang memang berada di garda depan dalam pembelaan hak-hak perempuan. Follower akun : My Stealthy Freedom kini sudah melebihi satu juta orang.
Aturan masa lalu
Seorang pemuda yang mengirimkan foto tantangan pria berhijab ini prihatin ketika ibu, saudara perempuan dan kawan-kawan perempuannya dipaksa mengenakan sesuatu,.Menurut dia pemaksaan berbusana adalah bentuk hukum dari abad lalu.
Sudah dua tahun berkampanye
Inisiator gerakan ini adalah Masih Alinejad. Ia sejak dua tahun lalu meluncurkan kampanye memprotes pemaksaan berjilbab terhadap perempuan. Kampanyenya kini makin menarik perhatian internasional soal isu jilbab. Masih Alinejad yang berlatarbelakang aktivis dan jurnalis sendiri terkejut ketika kampanyenya menjadi arus besar yang ramai diperbincangkan.
Bukan cuma masalah perempuan
Menurut Masih Alinejad, jilbab bukan hanya masalah yang dihadapi kaum perempuan. Ini masalah seluruh masyarakat. Gambar-gambar dan pesan-pesan yang disampaikan dalam kampanye menegaskan hal tersebut. Kini kaum laki-laki Iran mengemukakan protes mereka secara terang-terangan.
Isu sensitif
Setiap kali persoalan hijab disentil di Iran, berbagai kalangan segera bereaksi berang. Mereka beralasan, amat penting bagi kaum hawa menjaga martabat dengan cara menutupi tubuhnya dengan hijab.
Awalnya menertawakan
Seorang anak muda berkontribusi dalam kampanye yang sedang ‘ngetren’ ini, dengan melampirkan foto bersama ayah dan saudara lelakinya: “Kami menerima tantangan in. Waktu melihat berita ini di TV dimana pria-pria memutuskan memakai hijab, awalnya kami tertawa-tawa, lalu semenit kemudian kami menyadari, bahwa pemaksaan bukan hal yang baik, jadi kami ikut berkampanye.”
Melawan pemaksaan terhadap perempuan
Berusaha melawan paksaaan, dengan tidak bercadar. Berdasar laporan Amnesty International tahun 2015, 2,9 juta perempuan Iran mendapat peringatan polisi karena dianggap tak mematuhi aturan berbusana. Lebih dari 200 ribu orang di antaranya menandatangani perjanjian bahwa tak akan melakukannya lagi.
Tak mau menindas perempuan
Foto-foto dan pesan-pesan yang dikirimkan orang-orang ke media-media lokal di Iran banyak yang menyertakan pesan, bahwa kami tidak mau menindas perempuan dengan pemaksaan.
Mengharap dukungan masyarakat
Seorang prai mengemukakan harapannya agar media setempat pun mendukung gerakan anti pemaksaan ini. Menurut dia harapan itu wajar karena media luar Iran, seperti London Times atau the Independent menulis rinci persoalan ini.
Sepupu pria mereka bersemangat
Sepupu pria kami gegap gempita menyambut seruan bergabung dengan kami dalam foto. Dengan harapan bahwa semua orang di Iran lebih menghormati kaum perempuan dan hak –hak mereka atas diri mereka sendiri, ujar kedua perempuan dalam foto.
Bergaung ke seluruh dunia
Gaung kampanye ini mengglobal. Selain media Inggris juga media Perancis, media Jerman, televisi Belgia dan Belanda serta media di Italia memberitakan fenomena pria berjilbab ini.
Mencerahkan pandangan orang
Pria ini bersama putranya berpose dengan mengenakan syal sebagai hijab dalam sebuah foto keluarga. Dengan turut serta mendukung kampanye ini, ia ingin agar pemikiran orang-orang tercerahkan, bahwa perempuan punya hak atas tubuhnya sendiri.
Mengalami yang dirasakan saudara perempuan
Setiap hari, saudari saya harus mengenakan chador atau syal penutup kepala. Saya ingin ikut merasakan apa yang ia alami dengan pemaksaan busana itu. Kesedihannya, perasaannya... uajr seorang pria yang juga ambil bagian dalam kampanye ini.
Istri, ibu, dan adik saya menderita jika dipaksa
Ayah dan putra perempuan ini juga menjawab tantangan berhijab dengan untaian kata: "Beberapa orang berkomentar di Facebook bahwa tidak sepantasnya memperlihatkan istri saya tanpa chador. Saya harus mengatakan itu adalah suatu kefasikan, yang disebut cemburu. Ini berarti bahwa Anda dengki terhadap mereka yang menghormati hak-hak perempuan. Sementara istri, ibu, dan adik saya menderita. "