Presiden Mesir Digulingkan Militer
4 Juli 2013Petinggi militer Mesir menyatakan penahanan Mursi dan beberapa orang kepercayaannya, bersifat preventif, menyusul rangkaian bentrokan berdarah pada aksi-aksi unjuk rasa yang menuntut dia mundur.
30 Juni lalu, tepat pada satu tahun masa pemerintah Mursi, militer mengeluarkan ultimatum kepadanya untuk menjali dialog, atau mundur dalam kurun waktu 48 jam.
Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jendral Abdel Fattah al-Sisi, mengumumkan pencopotan Mursi lewat televisi nasional Rabu (03/07/13).
Gelombang penangkapan
Pada saat yang sama, polisi sudah mulai menangkapi pejabat yang terdekat dengan Mursi dan jajaran pemimpin Ikhwanul Muslimin. Media melaporkan, sudah keluar surat penangkapan bagi sekitar 300 orang anggota organisasi itu.
Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir Adli Mansour akan dilantik sebagai presiden sementara sampai pemilihan presiden berikutnya berlangsung.
Para pendukung Mursi menolak keputusan militer ini dan menyebutnya sebagai kudeta, sementara ribuan demonstran yang memenuhi Lapangan Tahrir bersorak gembira. "Kudeta militer" ini menyulut kritik dari berbagai pihak dan sejumlah pujian.
Reaksi internasional
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon di New York, menyebut tindakan militer ini menguatirkan, dan mengimbau agar pemerintahan sipil segera dikembalikan, sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Ia juga meminta rakyat Mesir agar tetap tenang dan menjaga situasi agar tidak berlangsung kekerasan.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan di Washington, "keprihatinan yang mendalam" atas penggulingan Presiden Muhammad Mursi oleh militer Mesir.
Dikatakannya, "Kami yakin masa depan Mesir hanya dapat ditentukan oleh rakyat Mesir.“ Namun tambahnya, ia sangat prihatin atas keputusan yang diambil Angkatan Bersenjata Mesir yang menangguhkan konstitusi Mesir itu dan menggulingkan seorang presiden terpilih.
Di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut peristiwa itu sebagai suatu hal yang mengejutkan dunia. "Indonesia dan berharap transisi demokrasi di Mesir bisa berlangsung baik dan damai", tegasnya. Ia juga meminta warga Indonesia di Mesir untuk menghindari tempat-tempat berbahaya dan tidak melibatkan diri dalam urusan domestik Mesir.
Sementara sebelum pengumuman penggulingan Mursi, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle sudah mewanti-wanti agar semua pihak di Mesir, tetap bertindak dalam rambu-rambu demokrasi dan mengupayakan dialog.
Raja Abdullah dari Arab Saudi menyampaikan selamat kepada pemimpin baru di Kairo. Ia memuji militer Kairo yang bertindak dengan sigap dan pada saat yang tepat berhasil menyelamatkan negara itu. Begitu dilaporkan kantor berita Saudi, SPA.
ek/as (AFP, AP, dpa, Reuters)