Piala Dunia: Balada Belanda dan Kosta Rika
Belanda mengusir Mexiko dari putaran final usai laga yang berakhir 2:1. Sementara Kosta Rika selamat dari kepungan Yunani berkat penampilan apik kipernya di babak adu penalti.
Enam Menit Penentuan
Setelah tertinggal, di menit ke- 48 menit, Belanda berhasil mengubah kedudukan menjadi 2:1. Sebaliknya Mexiko yang bermain apik malah harus angkat kaki dari Brasil. Tim berjuluk el Tri itu pun kandas di perdelapan final untuk yang ke-enam kalinya berturut-turut.
Rapat di Awal
Entah taktik atau panas menyengat di Fortaleza yang membuat Belanda lebih sering bercokol di garis pertahanan sendiri. Sejak menit-menit pertama tim Oranye rapat menghalau serangan Mexico. Hasilnya Giovani dos Santos dkk. lebih sering melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.
Minim Inisiatif
Penampilan Belanda yang menggigit di babak penyisihan grup pupus ketika berhadapan dengan Mexiko di babak perdelelapan final. Sebaliknya Mexiko lebih kaya ide dan berani mengambil inisiatif serangan. Namun dari beberapa peluang yang tercipta, dos Santos dkk. gagal memaksimalkan perolehan gol.
Terpanggang Matahari Fortaleza
Karena suhu yang tinggi, untuk pertamakalinya pemain mendapat rehat minum di tengah pertandingan. FIFA cuma memperbolehkan laga dihentikan ketika suhu menanjak di atas 30 derajat Celcius. Penonton pun ikut merasakan suhu yang menyengat. Ketika sinar matahari bergeser ke tribun timur, seketika juga penonton mencari tempat yang lebih sejuk dan meninggalkan kursinya.
Sihir Giovani dos Santos
Kesabaran Meksiko mengintai celah di pertahanan Belanda membuahkan hasil. Pada menit ke-48, Giovani dos Santos melepaskan tembakan gledek dari jarak 20 meter, yang bersarang di pojok kanan gawang. Gol tersebut seperti menampar Belanda yang sedang tertidur.
Kembalinya Belanda
Belanda nyaris kehilangan momentum. Namun ketika Wesley Sneijder membobol gawang Ochoa pada menit ke-88, skuad asuhan Louis van Gaal itu malah mengganas. Huntelar kemudian sukses mengeksekusi penalti di perpanjangan waktu setelah Robben dijatuhkan di kotak penalti.
Drama Adu Penalti antara Yunani dan Kosta Rika
Lawan Belanda di perempat final adalah Kosta Rika yang menang 5:3 atas Yunani lewat adu penalti. Pencapaian tersebut unik buat Kosta Rika. Tim berjuluk Los Ticos itu belum pernah sebelumnya lolos ke babak perempat final Piala Dunia.
Bertahan dan Mengintai
Yunani, sebagaimana lazim, tampil dengan barisan pertahanan yang kokoh. Begitu pula dengan Kosta Rika yang berhati-hati. Tapi hasilnya, serangan kedua tim, sering kandas di tengah. Menjelang turun minum, sorakan dan siulan bergema dari tribun penonton yang kebosanan.
Kosta Rika Terbangun
Babak kedua menjanjikan drama. Yunani tampil lebih ofensiv. Namun Kosta Rika lah yang berhasil memanfaatkan peluang. Di menit ke-52 Ruis merobek gawang Yunani setelah menerima umpan dari Bolanos. Setelah itu Yunani mulai menggenjot serangan.
Kartu Merah untuk Duarte
Wasit Australia, Benjamin Williams, sibuk membagi-bagikan kartu untuk kedua tim. Selain kartu kuning, Williams juga mengganjar Oscar Duarte dengan kartu merah di menit ke-66. Selama lebih dari 20 menit, Yunani unggul dalam jumlah pemain.
Yunani Memperpanjang Nafas
Kendati bermain dengan sepuluh orang, Kosta Rika mampu mempertahankan keunggulan. Namun aksi bek Dortmund, Sokratis Papastophulos menyelamatkan timnya hingga wasit terpaksa menambah 30 menit. Selama itu pula kedua tim gagal menciptakan peluang berarti.
Drama Adu Penalti: Tembok Navas
Penjaga gawang Kosta Rika, Navas, menjadi pahlawan negerinya malam itu ketika berhasil menghalau tendangan Teofanis Gekas. Ketika Umana berhasil mengeksekusi penalti terakhir, Kosta Rika pun dinyatakan lolos ke babak perempat final.