Petani Perancis Demonstrasi Anti Dumping

Petani di kawasan Elsass yang berbatasan ke Jerman akhir Juli 2015 mengerahkan 300 traktor dan truk pengangkut hasil panen memblokir 6 jalan lintas strategis. Petani Perancis memprotes distorsi persaingan dan dumping harga produk pertanian. Terutama Jerman yang dituding melakukan persaingan tak sehat dengan mempekerjakan buruh murah dari Eropa timur dan politik subsidi.

Ratusan petani menumpahkan muatan puluhan truk tangki berisi sekitar satu juta liter susu sapi ke jalanan dan lapangan. Dengan itu para petani Perancis memprotes terus turunnya harga susu sapi. Kementrian pertanian di Paris menyebutkan, lebih 20.000 petani dan peternak kini terancam bangkrut. Petani dipastikan akan melanjutkan aksinya untuk membela kelanjutan usaha mereka.

Sejak lama petani Perancis terkenal kreatif sekaligus radikal dalam menggelar protes. Saat wabah "mad cow" merebak akhir tahun 90-an silam, petani melakukan protes marathon sepanjang 350 km dan berakhir di menara Eifel dengan aksi angon sapi. Akibat wabah, petani rugi besar. Presiden saat itu, Jacques Chirac menerima delegasi petani dan menyatakan solidaritasnya.

Petani di selatan Perancis menumpahkan bertruk-truk apel dan kentang di sebuah jalan menuju restoran cepat saji McDonald's. Aksi protes itu menyasar pemerintah AS yang menaikan pajak makanan mewah dari Eropa sebesar 100%. Produk pertanian Perancis yang terkena imbas adalah keju Roquefort, jamur Trüffel dan makanan olahan dari hati angsa.

Petani dan peternak Perancis juga tak kenal menyerah. Mereka menggelar aksi protes sampai ke markas besar Uni Eropa di Brussel untuk meminta bantuan subsidi, gara-gara harga susu sapi terus merosot. Hadangan polisi anti huru-hara dilawan dengan semportan susu sapi, langsung dari ambingnya.

Kelompok petani radikal di bawah pimpinan José Bové melakukan aksi "pembersihan ladang" dengan mencabuti dan menghancurkan tanaman jagung rekayasa genetik. Ia dihukum penjara untuk aksi merusak ladang itu. Bové juga tampil dalam pencalonan presiden 2007 dan hanya meraih 1,3 persen suara, kalah telak dari pemenang pemilu, Nicolas Sarkozy.

Tudingan persaingan tak sehat dan dumping harga produk pertanian tidak hanya dilontarkan ke Jerman. Petani Perancis juga mengecam petani negara tetangga lainnya: Spanyol. Dalam aksi blokade jalan di perbatasan, petani Perancis bahkan membuang serta menghancurkan produk pertanian yang diangkut truk dari Spanyol.