Perpustakaan Paling Indah di Dunia
Perpusatakaan telah menopang peradaban manusia sejak lebih dari 4000 tahun. Bentuknya kini bisa bermacam-macam, ada yang serupa istana, sementara yang lain lebih mirip UFO. Inilah perpusataan paling spektakuler di dunia.
Perpustakaan Anna-Amalia, Weimar
Berdiri sejak lebih dari 300 tahun, perpusatakaan Anna Amalia di Weimar, Jerman, terkenal berkat aula berbentuk memanjang yang dibangun dengan gaya Rokoko (gambar). Tahun 2004 sebagian gedung perpusatakaan terbakar dilalap api. Butuh waktu tiga tahun bagi Jerman untuk merestorasi perpusatakaan bersejarah ini ke bentuk aslinya.
Universitas Teknik Delft
Perpusatakaan di kompleks Universitas Teknik Delft, Belanda, terlihat mencolok berkat desain atapnya yang modern dan ditumbuhi rumput. Atap unik itu menjadi tempat beristirahat pada mahasiswa di musim panas. Kubah berbentuk kerucut yang menjulang di tengah gedung memiliki tinggi 42 meter dan menyimpan rak buku setinggi empat lantai.
Biblioteca Joanina, Coimbra
Harian Inggris "The Daily Telegraph" pernah membaptis perpusatakaan di Coimbra, Portugal, ini sebagai salah satu yang paling spektakuler di dunia. Adalah raja Johann V. yang memerintahkan pembangunannya. Setiap rak pada perpustakaan ini dibuat dengan kayu mawar dan kayu hitam. Kini Biblioteca Joanina menjadi bagian Fakultas Hukum Universitas Coimbra.
Bibliotheca Alexandrina, Alexandria
Perpusatakaan paling terkenal di dunia ini pernah habis terbakar 2000 tahun silam. Hingga saat itu Bibliotheca Alexandrina adalah wadah terbesar ilmu pengetahuan di dunia dengan lebih dari 490.000 lembar papirus. Tahun 2002 silam pemerintah Mesir merenovasi perpusataakaan ini dengan dana sekitar 220 juta Dollar AS.
Klosterbibliothek St. Gallen
Sejak lebih dari 1300 silam berdiri perpusatakaan biara di St. Gallen, Swiss. Istana pengetahuan ini tidak cuma menyimpan buku, tetapi juga mengoleksi sejumlah mumi dan artefak kuno asal Mesir. Aula perpustakaan (gambar) termasuk yang paling indah di dunia. Perpustakaan ini terdaftar sebagai Warisan Budaya UNESCO sejak 1983.
Perpustakaan Filologi, FU Berlin
Lantaran bentuknya yang menyerupai kepala manusia, perpusatakaan Filologi di Free University Berlin ini mendapat julukan "otak." Gedungnya didesain oleh arsitek ternama Inggris, Norman Foster dan tuntas dibangun tahun 2005 silam.
Library of Congress, Washington
Perpustakaan nasional ini dibangun 1800 silam dan habis terbakar 14 tahun kemudian. Presiden ketiga AS, Thomas Jefferson lalu menawarkan perpustakaan pribadinya yang memiliki koleksi 6500 judul buku. Bagian paling spektakuler dari Library of Congress adalah aula utamanya yang didesain dengan gaya Renaissance.
Trinity College Library, Dublin
Memanjang sejauh 64 meter dan lebar 12 meter, aula utama perpusatakaan Trinity College ini pantas dijuluki "Long Room." Awalnya ruangan ini cuma memiliki atap datar yang terbuat dari gipsum. Tahun 1858 sejumlah arsitek meninggikan ruangan perpustakaan dan membangun atap melengkung dengan kayu Oak.
National Library of China, Beijing
Dengan koleksi lebih dari 30 juta judul buku, perpustakaan nasional Cina termasuk tujuh perpustakaan terbesar di dunia. Dibangun tahun 1809, perpustakaan ini dulu bernama "Perpusatakaan Ibukota." Sejak tahun 1928 namanya diubah menjadi "Perpustakaan Beijing." Baru tahun 1998 pemerintah Cina mengizinkan nama perpustakaan diubah menjadi yang sekarang.
El Ateneo Grand Splendid, Buenos Aires
Gedung ini bukan perpustakaan, melainkan toko buku. "Ateneo" di Argentina memiliki sejarah panjang. Dibangun 1919, awalnya gedung ini berfungsi sebagai gedung teater. Pada dekade 1920an pemiliknya menyulap Ateneo menjadi bioskop. Baru pada tahun 2000 pemiliknya mengubah gedung bersejarah ini menjadi toko buku yang dilengkapi dengan kedai kopi dan aula membaca.