Perdana Menteri Inggris dari Masa ke Masa
Rishi Sunak terpilih menjadi perdana menteri ketiga Inggris tahun ini setelah Liz Truss mengundurkan diri, enam minggu setelah dia dilantik.
Rishi Sunak
Rishi Sunak terpilih menjadi perdana menteri baru Inggris dan berjanji menyatukan kembali Partai Konservatif setelah Liz Truss mengundurkan diri. Pria berusia 42 tahun itu menjadi perdana menteri termuda sekaligus pemimpin berdarah Asia pertama di Inggris dalam satu abad terakhir. Sunak tengah menghadapi krisis ekonomi dan politik, serta rentetan ancaman resesi dan kenaikan suku bunga.
Liz Truss (2022)
Liz Truss mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri setelah mencetak rekor baru, yakni hanya 45 hari menjabat. Truss mengatakan bahwa jabatannya sebagai perdana menteri dimulai "pada saat ketidakstabilan ekonomi dan internasional melanda hebat," yang mengacu pada lonjakan inflasi, krisis energi global hingga perang di Ukraina.
Boris Johnson (2019-2022)
Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan Juli lalu. Jabatan perdana menterinya digulingkan setelah menyusul sejumlah skandal dan pengunduran diri dari lebih 50 anggota parlemen dalam partainya sendiri. Pemerintahan Johnson menyaksikan sejarah penting keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada tahun 2020.
Theresa May (2016-2019)
Theresa May resmi menggantikan David Cameron setelah referendum Brexit 2016 dan mulai menegosiasikan keluarnya Inggris dari UE. Dia mengundurkan diri setelah anggota parlemen menolak tiga RUU penarikan Inggris dari EU yang dia ajukan, di mana para pendukung garis keras Brexit di partainya sendiri memberikan terlalu banyak konsesi ke Brussels.
David Cameron (2010-2016)
David Cameron telah membawa Partai Konservatif kembali berkuasa pada 2010. Partainya menang tipis dalam suara mayoritas pada tahun 2015, di mana dia dituntut untuk menindaklanjuti janji pengadaan referendum "penarikan" keanggotaan Inggris di UE. Cameron memilih untuk "tidak keluar" dan mengundurkan diri sehari setelah pemungutan suara, dengan sekitar 52% mendukung untuk "keluar."
Gordon Brown (2007-2010)
Gordon Brown merupakan perdana menteri Inggris yang meninggalkan kantor karena kalah dalam pemilu, bukan karena pengunduran diri ataupun pemberontakan. Brown mengambil alih kekuasaan setelah pengunduran diri Tony Blair setelah terjadi kehancuran finansial akibat perang Irak pada 2007. Brown kalah dalam pemilu 2010 dan mengakhiri periode 13 tahun pemerintahan Partai Buruh di Inggris.
Tony Blair (1997-2007)
Tony Blair berhasil memenangkan tiga kali pemilihan dan merupakan satu-satunya politisi Partai Buruh yang mengklaim kemenangannya selama hampir setengah abad. Atas inovasi wadah sentrisnya yang ia juluki "Buruh Baru", Blair menang telak pada tahun 1997 dan secara bertahap dukungan untuknya berkurang setelah satu dekade berkuasa. Perang di Irak menjadi dampak negatif terbesar sebagai warisannya.
John Major (1990-1997)
John Major menjabat sebagai perdana menteri Inggris setelah Margaret Thatcher mengundurkan diri usai menjabat selama hampir 12 tahun. Pemerintahan Major harus bergulat dengan krisis ekonomi besar dan pemberontakan dari anggota parlemen anti Uni Eropa di Partai Konservatif.
Margaret Thatcher (1979-1990)
Ketiga perdana menteri perempuan Inggris berasal dari Partai Konservatif. Meskipun kekuasaan Theresa May dan Liz Truss tidak berumur panjang dan sukses seperti pemilihan pertama Margaret Thatcher. Truss mengaku terinspirasi oleh Thatcher jauh sebelum ia menjabat, dan menghadapi situasi yang sama serta mengenakan pakaian yang mirip dengan Thatcher pada masa mudanya. (kp/ha)