Penyebab Kecelakaan Pesawat Picu Amarah Publik Brazil
1 Desember 2016Amarah dan duka berbaur ketika penduduk Chapecó di selatan Brazil menjalani misa untuk mengenang 71 pemain, staf klub, jurnalis dan awak yang tewas dalam kecelakaan pesawat di Kolombia.
Rabu (30/11) harian lokal O Globo memastikan sebab kejatuhan pesawat akibat kekurangan bahan bakar. Keterlambatan jadwal dari São Paulo membuat rencana transit di Cobija, Bolivia, dibatalkan lantaran bandara tidak beroperasi di malam hari. Akibatnya pilot harus terbang tanpa bisa mengisi bahan bakar.
"Saya merasa marah," kata Nataly Ferranty, pesepakbola perempuan U-17 Chapecoense, "itu adalah kesalahan yang mengakhiri kehidupan, mengakhiri Chapecoense."
Bocoran rekaman pembicaraan dari dalam kokpit pesawat memastikan penyebab jatuhnya pesawat. Pada menit-menit terakhir pilot meminta izin melakukan pendaratan darurat lantaran "masalah bahan bakar."
Ketika menara pengawas meminta pesawat menunggu selama tujuh menit, pilot mulai kehabisan sabar. "Kerusakan total sistem elektik. Tidak ada bahan bakar," tukasnya dengan nada tegang.
Empat menit kemudian pesawat menghujam Bumi.
Pada Rabu malam manajemen Chapecoense mengadakan misa penghormatan di Condá Arena dengan diiringi puluhan ribu pendukung berkostum hijau. Acara emosional itu memasuki puncaknya ketika pemain dan staf yang tidak ikut terbang bergabung dengan tim muda berparade mengelilingi stadion. Air mata memenuhi wajah semua yang hadir.
"Ini sangat membantu," kata João Lima, pemain U-17 Chapecoense. "Terlalu banyak saudara yang pergi dalam waktu sesingkat ini. Tapi kami harus melangkah maju."
rzn/ap (ap,rtr)