Pengungsi Suriah Capai Rekor Tertinggi
4 September 2012Tercatat pada bulan lalu, lebih dari 100 ribu warga Suriah melarikan diri dari negara yang dililit konflik tersebut. Badan PBB untuk pengungsi UNHCR, menyatakan angka tersebut merupakan rekor tertinggi jumlah pengungsi Suriah, sejak pecahnya konflik di negara itu, Maret tahun lalu. Juru bicara UNHCR, Melissa Fleming mengungkapkan, “Ini merupakan eskalasi yang signifikan dalam gerakan pengungsian.” UNCHR menyebut, secara keseluruhan, saat ini terdapat sekitar 235.000 pengungsi yang telah terdaftar ataupun menanti proses registrasi pengungsi di negara-negara tetangga.
„Jumlah pengungsi ini menunjukan gentingnya situasi di Suriah, papar Fleming. Juru bicara UNHCR itu mengatakan, “Kami akan mengatasi keadaan ini sebaik mungkin,“
Sekitar 1000 Orang Perhari
Setiap harinya, dari Suriah, sekitar 1000 orang menyebrang ke Yordania. Sementara jumlah pengungsi keturunan Kurdi di Suriah, yang melarikan diri ke Irak mencapai sekitar 500 orang per hari.
Jumlah pengungsi Irak yang melarikan diri dari Suriah mencapai ribuan orang. Mereka meninggalkan negara itu karena alasan faktor keamanan secara umum dan yang lainnya mengaku mendapat ancaman. Sebuah taksi yang dipakai oleh keluarga-keluarga Irak untuk kembali ke kampung halamannya dibajak pada akhir pekan lalu. Sementara tiga pengungsi Irak dibunuh minggu lalu di pinggiran Damaskus. Demikian keterangan yang disampaikan UNHCR.
Sejauh ini Libanon telah menerima sekitar 59 ribu warga Suriah yang mengungsi. Sementara Turki menampung lebih dari 80.400 pengungsi Suriah, dengan 8000 orang masih antri untuk masuk ke negara itu.
Bantuan Keuangan
UNHCR mengumumkan program yang ditujukan untuk membantu keuangan para pengungsi Suriah. Program ini disebut-sebut, sebagai „langkah efektif untuk membantu keluarga-keluarga Suriah yang rapuh kondisinya di lingkungan keamanan yang terbatas di Suriah.“
Badan PBB tersebut sejauh ini telah mengeluarkan 730 cek bagi keluarga-keluarga Suriah. Sementara badan Bulan Sabit Merah Arab Suriah diharapkan memberi bantuan keuangan bagi 35 ribu keluarga di Suriah atau 200 ribu orang, hingga bulan-bulan mendatang.
Palang Merah Bertemu Assad
Di Damaskus, Kepala Palang Merah Internasional Peter Maurer bertemu muka dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dikatakan oleh juru bicara Komite Internasional Palang Merah Hisham Hassan sebagai pertemuan 'positif'.
Pertemuan Maurer-Assad berlangsung skeitar 45 menit. Dalam pernyataannya, juru bicara Komite Internasional Palang Merah Hisham Hassan menyebutkan, dalam pertemuan itu, Palang Merah memperingatkan pentingnya menghormati hukum kemanusiaan internasional dan perlunya percepatan bantuan di lapangan bagi warga Suriah. Stasiun televisi negara Suriah memberitakan, Assad mendukung kerja Palang Merah di Suriah, sejauh bersikap imparsial dan independen.
Kepala Palang Merah Internasional Peter Maurer tiba pada Senin (03/09) malam di Damaskus. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke negara yang dililit kemelut tersebut, sejak ia menjabat sebagai pimpinan baru Palang Merah, bulan Juli lalu.
Dari hasil pembicaraan dengan pejabat Suriah, dicapai kesepakatan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi baik oleh Palang Merah Internasional ataupun Bulan Sabit Merah Arab Suriah, dalam menyalurkan bantuan bagi warga yang terkena dampak pertempuran selama ini.
Meski medan operasi bantuan sangatlah sulit, sejak pertengahan Juli lalu, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Arab Suriah berupaya untuk menyuplai makanan bagi 180 ribu warga, yang berdomisili di bagian yang paling terkena dampak konflik di negara itu. Kedua organisasi tersebut menyediakan berbagai bantuan bagi 800 ribu penduduk dan membantu lebih dari satu juta warga, agar dapat mengakses air bersih.
afp/AP