Penghargaan Perdamaian Aachen untuk Aktivis Rusia dan Israel
1 September 2023Penghargaan Perdamaian Aachen diberikan sejak 1988 kepada kelompok maupun organisasi yang berakar pada gerakan perdamaian dan menyatukan berbagai kelompok sosial, termasuk gereja dan serikat pekerja. Tahun ini penghargaan itu diberikan kepada kelompok "Feminis Resistance to War” (FAR) dari Rusia dan Human Rights Defenders Fund (HRDF) dari Israel.
FAR mendapat penghargaan ini atas komitmen mereka melawan perang Rusia di Ukraina. Ketika Moskow secara mendadak menyerang Ukraina tanggal 24 Februari 2022, banyak orang Rusia sendiri yang terkejut. Tapi hanya sedikit yang berani memprotes secara terbuka. Salah satu kelompok yang sampai saat ini masih menggalang gerakan protes adalah FAR.
Gerakan ini lahir dari perasaan tidak berdaya dan keinginan untuk melakukan sesuatu, kata aktivis Rusia Ekaterina, yang sekarang tinggal di Jerman, kepada DW. Nama lengkap mereka dirahasiakan atas alasan keamanan.
Sehari setelah serangan ke Ukraina, para perempuan Rusia dari kalangan feminis meluncurkan sebuah manifesto online. Mereka tidak hanya mengecam perang, tetapi juga mengecam "patriarki, otoritarianisme, dan militerisme". Kritik seperti itu di Rusia bisa membahayakan, karena kritik apa pun terhadap perang di Ukraina dapat mengakibatkan hukuman penjara yang lama.
Menjadi gerakan bawah tanah di Rusia
Saat ini, gerakan FAR beroperasi dari luar negeri dan di Rusia dari bawah tanah. Perwakilannya ada di hampir semua kota besar, kata Ekaterina. Kelompok-kelompok ini diorganisir secara desentral untuk melindungi diri mereka semaksimal mungkin dari penganiayaan.
Aksinya juga sekarang dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebuah surat kabar didistribusikan secara diam-diam di gedung apartemen. Di sela-sela resep membuat kue, terdapat juga tip tentang bagaimana laki-laki dapat menghindari mobilisasi, kata Olga, yang juga tinggal di Jerman.
"Aktivisme hanyalah puncak gunung es,” kata Olga. "Sebagian besar kegiatan FAR tidak diumumkan di mana pun, hanya para peserta yang mengetahuinya” Antara lain konsultasi bantuan hukum atau konsultasi psikologis. "Penting untuk mengambil tanggung jawab dan melakukan perlawanan terhadap agresi Rusia,” kata Ekaterina.
Bantuan hukum untuk aktivis Israel dan Palestina
Penerima Penghargaan Perdamaian 2023 yang kedua adalah Human Rights Defenders Fund (HRDF), organisasi yang bertindak ketika aktivis hak asasi manusia Israel dan Palestina membutuhkan bantuan hukum. "Human Rights Defenders Fund sebagian besar bekerja di belakang layar – dalam arti bahwa kami melihat diri kami sebagai jaring pengaman bagi pembela hak asasi manusia, baik di Israel maupun di wilayah pendudukan Palestina,” kata Arielle Sadie Gordon dari HRDF.
Anggota HRDF adalah para pengacara. Sedangkan mereka yang membutuhkan bantuan terlibat dalam banyak kegiatan, termasuk menentang kebijakan pendudukan Israel di wilayah Palestina, memperjuangkan hak-hak sipil minoritas Palestina di Israel, memperjuangkan hak-hak LGBTQ, atau mendukung kebijakan iklim. Menurut panitia Penghargaan Perdamaian Aachen, HRDF mendapat penghargaan ini karena berupaya mencapai solusi yang adil antara Israel dan Palestina.
Para pengacara HRDF dapat dihubungi melalui hotline kapan saja, jika warga Israel atau Palestina ditangkap oleh polisi atau militer Israel selama melakukan aksi non-kekerasan – bahkan jika ada tuntutan atau proses pengadilan. "Mereka perlu tahu bahwa kami ada untuk mereka, bahkan ketika mereka harus menanggung beban keuangan untuk mendapatkan bantuan hukum,” kata Arielle Sadie Gordon.
Ori Givati dari organisasi non-pemerintah Israel "Breaking the Silence”, yang mendokumentasikan pernyataan anonim para veteran tentara Israel tentang pelanggaran HAM di wilayah pendudukan Palestina, beberapa kali dapat mengandalkan bantuan HRDF. "Sebenarnya, inilah yang memungkinkan kerja para aktivis. Anda dapat percaya bahwa ada seseorang yang ada di sana ketika sesuatu terjadi, seseorang yang memperhatikan, mendukung Anda dan memberikan dukungan hukum,” katanya.
"Kami di HRDF sangat bangga dan merasa terhormat menerima penghargaan bergengsi ini,” kata Arielle Sadie Gordon. "Dan kami senang bahwa komunitas internasional mulai mengakui pentingnya kerja para pembela hak asasi manusia di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki.”
(hp/yf)