Perempuan Dunia yang Berjuang Perangi Virus Corona
Dari mulai mengambil langkah pencegahan dini hingga mengembangkan vaksin, para perempuan ini berjuang untuk mengendalikan pandemi COVID-19.
Serius — Angela Merkel
Jerman jadi perhatian dunia atas upayanya menangani pandemi virus corona serta angka kematian yang rendah. Kanselir Angela Merkel dipuji karena untuk kali pertama dalam masa jabatannya ia tampil langsung melalui televisi, memperingatkan bahaya virus corona. Ia merinci langkah-langkah penanganan COVID-19 yang harus diikuti untuk mengatasi “tantangan terbesar” yang dihadapi Jerman sejak PD II.
Kembangkan vaksin — Marylyn Addo
Marylyn Addo, profesor di bidang virologi yang memimpin Pusat Penelitian Infeksi Jerman dan Kepala Departemen Infeksi Pusat Medis Hamburg-Eppendorf. Institusi ini bertugas untuk mengembangkan vaksin virus corona. Sebelumnya, Addo telah berhasil mengembangkan vaksin untuk virus Ebola dan MERS.
Tindakan pencegahan — Jacinda Ardern
Di bawah kepemimpinan PM Ardern, Selandia Baru lakukan tes menyeluruh dan menerapkan pembatasan wilayah yang ketat untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona. Pada 14 Maret silam, Ardern umumkan siapa pun yang masuk ke negaranya harus melakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Tak lama berselang, ia kemudian melarang semua pengunjung masuk dan mengumumkan status lockdown.
Tes corona massal — Jung Eun-kyeong
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, Jung Eun-kyeong, dipuji sebagai “pahlawan nasional” atas kinerjanya memerangi COVID-19. Media Korea Selatan memberitakan bahwa Jung kerap tidak tidur dan menolak meninggalkan kantor demi mengatasi penyebaran corona di Korea Selatan. Ia pun membantu mengarahkan langkah-langkah tes massal di negeri ginseng tersebut.
Membuka jalan Uni Eropa — Mette Frederiksen
Di bawah kepemimpinan PM Frederiksen, Denmark merupakan salah satu negara di Eropa yang merespon cepat penyebaran virus corona. Frederiksen dengan sigap menerapkan langkah-langkah ketat di awal bulan Maret, antara lain dengan menutup perbatasan untuk semua pengunjung yang tidak memiliki visa masuk.
Aksi cepat — Tsai Ing-wen
Meski letaknya sangat dekat dengan episentrum virus corona yakni Cina, Taiwan berhasil menekan penyebaran COVID-19. Ini mematahkan prediksi para ahli yang sebut Taiwan akan jadi salah satu negara dengan kasus corona terbanyak di dunia. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ambil tindakan dini dengan melarang masuk pengunjung dari Cina, Hong Kong, dan Makau seiring melonjaknya kasus di Cina. (Ed: rap/ts)