Pemilu di Yaman Mulai Digelar
21 Februari 2012Yaman mulai melakukan pemungutan suara untuk memilih pengganti Presiden Ali Abdullah Saleh hari Selasa (21/02). Banyak warga Yaman mengharap langkah ini akan menjadi peluang membangun kembali negara yang selama berbulan-bulan mengalami pergolakan, dan berada ambang perang saudara,
Meskipun hanya ada kandidat tunggal, yakni wakil presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi pemilu itu dicatat sebagai upaya membantu Yaman membuka lembaran baru dari pemerintahan presiden yang telah memerintah negara itu dengan tangan besi selama puluhan tahun. "Pemilu adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis, yang mencekam Yaman di tahun-tahun terakhir.“ Demikian dikatakan Hadi seusai memberikan suara.Seperti di Tunisia, Mesir dan Libya di Yaman digelar aksi protes menentang Presiden Saleh yang telah berkuasa selama 33 tahun.
Kekerasan Bayangi Pemilu
Sementara itu kekerasan berdarah membayangi pemilihan umum di Yaman. Selasa (21/02) ini dalam bentrokan senjata di selatan dan tenggara negara itu sedikitnya empat orang tewas. Demikian keterangan aparat keamanan dan saksi mata. Penduduk di kota Aden melaporkan, kelompok separatis dan aparat keamanan terlibat aksi tembak-menembak, yang menyebabkan seorang anak berusia 10 tahun tewas terkena tembakan. Juga di kota Aden yang merupakan kota kedua terbesar di selatan Yaman seorang polisi tewas terkena tembakan kelompok separatis. Menurut keterangan militer, kelompok separatis bersenjata menyerang sejumlah kantor pemilu dan membakar kotak-kotak suara. Di kota Dar Saad seorang pejalan kaki terluka dalam insiden bersenjata. Jurnalis kantor berita AFP melaporkan, aktivis memblokir jalan dengan batu dan ban-ban yang dibakar untuk menghalangi jalan pemilihan umum.
Pemilu Dengan Penjagaan Ketat
Di ibukota Sanaa dilakukan penjagaan ketat. Di sebuah sekolah di Jalan Bagdad, puluhan polisi dan tentara berjaga ketat. Pemungutan suara dilakukan terpisah berdasarkan jenis kelamin. Di tingkat satu bangunan sekolah pemungutan suara kelompok pria, dan kaum perempuan di tingkat dasar. Seorang ibu yang membawa anaknya tampak mengantri untuk memberikan suara. "Saya datang agar kami dapat membangun Yaman yang baru. Untuk itu kami berdemonstrasi di universitas-universitas agar di Yaman ada demokrasi, kebebasan dan keadilan.“
Tingginya tingkat partisipasi pemilu amat menentukan untuk legitimasi kemenangan Mansour Hadi. Pria berusia 66 tahun itu memerlukan basis kekuatan untuk dapat melakukan perubahan konstitusi dan reformasi militer. Wakil-wakil dari keluarga Presiden Saleh masih memegang sejumlah posisi penting di pemerintahan. Saleh sendiri saat ini masih berada di Amerika Serikat untuk perawatan medis, setelah Juni lalu mengalami luka bakar akibat sebuah serangan.
Dyan Kostermans/dpa/reuters/ARD
Editor: Hendra Pasuhuk