Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Sulbar
16 Januari 2021Gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,2 di Sulawesi Barat membuat puluhan orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka. Pemerintah juga sudah menetapkan status tanggap darurat atas gempa Sulbar.
"Saat ini pagi telah ditetapkan status tanggap darurat di tingkat provinsi," kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati, dalam konferensi pers di BNPB, Sabtu (16/1/2021).
Hingga saat ini, tercatat ada 46 orang meninggal dunia akibat gempa Sulbar. Rinciannya, 9 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 37 orang meninggal di Kabupaten Mamuju. "Selain itu, ada 826 orang luka-luka," ujar Raditya.
Kepala BNPB Doni Monardo sudah menyerahkan bantuan senilai Rp 4 miliar. Dengan rincian Rp 2 miliar untuk provinsi, dan masing-masing Rp 1 miliar untuk Kabupaten Majene dan Mamuju.
Ada 32 gempa sejak 14 Januari
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan parameter gempa berkekuatan magnitudo (M) dari 5,0 menjadi M 4,8. Itu merupakan gempa paling baru yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil monitoring BMKG, ada 32 kali aktivitas gempa susulan hingga saat ini.
"Hingga hari Sabtu, 16 Januari 2021, pukul 07.03 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 32 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo maksimal M 4,8. Gempa ini merupakan rangkaian gempa bumi susulan pada 14 Januari 2021 pukul 13.35 dengan M 5,9," tulis BMKG dalam ulasan di akun Twitter @infoHumasBMKG, yang dilihat Sabtu (16/1/2021).
Episenter gempa M 4,8 itu terletak pada koordinat 2,89 Lintang Selatan dan 119,05 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 km arah tenggara dari Kota Mamuju, Sulawesi Barat. Kedalaman gempa 10 km.
BMKG mengatakan jenis gempa ini merupakan gempa dangkal yang diakibatkan aktivitas sesar lokal. Guncangan gempa dirasakan hingga daerah Mamuju dengan skala MMI III, yang berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Mamuju, III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak karena gempa.
Korban luka parah diterbangkan ke Makassar
Beberapa pengungsi gempa Sulbar yang mengalami luka parah mulai diterbangkan ke Makassar, Sulsel, untuk mendapatkan perawatan. TNI juga menyiapkan pesawat untuk mengangkut para pengungsi.
"Karena rumah sakit tidak memungkinkan, kita evakuasi pakai pesawat, kita evakuasi mereka karena tidak bisa ditangani di sana," kata Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sabtu (16/1/2021).
Andi menyebut pihaknya telah mendirikan posko kesehatan yang ada di sekitar wilayah terdampak untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Pihaknya juga telah menerbangkan beberapa dokter untuk membantu proses pengobatan.
"Selanjutnya kita membangun posko kesehatan yang bisa dilayani beberapa dokter. Sudah dikirimkan ke sana untuk bisa membantu," ucapnya.
Berdasarkan laporan terakhir, posko kesehatan dan dapur lapangan menjadi kebutuhan yang mendesak untuk pengungsi. Selain itu, pihaknya akan membuat titik aman evakuasi untuk mencegah terjadinya gempa susulan.
Sementara itu, Pangkoops AU II Makassar, Marsda TNI Minggit Tribowo mengatakan ada bantuan beberapa pesawat yang akan bersiaga di Lanud Hasanuddin untuk gempa Sulbar. Dia mengakui pengiriman bantuan logistik sempat terkendala oleh cuaca yang tidak mendukung. (ae/yp)
Baca selengkapnya di: Detik News
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Sulbar