Joachim Loew Akui Kesalahan di Piala Dunia Rusia
30 Agustus 2018Berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di München hari Rabu (29/8), pelatih tim nasional sepakbola Jerman Joachim Löw mengatakan, kesalahan terbesarnya di Rusia adalah tidak menyesuaikan taktik sesuai kapasitas timnya.
"Salah perhitungan terbesar saya, dan kesalahan terbesar saya adalah, saya percaya kami bisa lolos dari babak penyisihan grup dengan memainkan sepakbola berciri penguasaan bola," kata Löw.
"Kami sering tampil bagus dengan taktik itu sebelumnya, tetapi ini adalah taktik beresiko tinggi. Agar bisa berfungsi, skuad dan kondisinya harus pas. Semua harus menyatu untuk berhadapan dengan resiko itu."
Löw mengakui bahwa sikapnya memang "hampir arogan" untuk tetap menerapkan gaya permainan itu.
"Saya seharusnya mempersiapkan tim seperti yang saya lakukan pada tahun 2014, ketika kami memiliki lebih banyak keseimbangan antara serangan dan pertahanan," dia menyimpulkan.
Löw juga mengakui bahwa dia dan stafnya gagal menemukan cara untuk menyulut semangat tim meraih kemenangan seperti yang terjadi di Brazil empat tahun sebelumnya.
'Tidak ada rasisme di tim nasional'
Joachim Löw juga membahas pengunduran diri Mesut Özil dari tim nasional. Dia menolak anggapan bahwa ada rasisme di tim nasional.
"Tidak pernah ada ekspresi rasisme di tim nasional," katanya.
Dia mengatakan, kontroversi mengenai pertemuan dan foto-foto Özil dan Ilkay Gündogan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum Piala Dunia menjengkelkan, tetapi ini bukan alasan kekalahan timnas di Rusia.
Joachim Löw, yang kontraknya diperpanjang sampai Piala Dunia 2022 di Qatar mengatakan, setelah 14 tahun bersama tim nasional, dia dan manajer timnas Oliver Bierhoff tetap "sangat termotivasi dan memiliki energi untuk memperbaiki apa yang salah di Rusia".
Pelatih timnas Jerman itu mengatakan akan mengerahkan semua energi untuk "membawa kapal kembali ke jalurnya."