PBB Putuskan Embargo Senjata Kepada Syiah Huthi
15 April 2015Resolusi Dewan Keamanan PBB yang diputuskan Selasa (14/04/15) itu, juga menuntut kelompok Syiah Huthi di Yaman, yang dituding didukung Iran, untuk menghentikan pertempuran dan mundur dari wilayah yang mereka duduki. Resolusi disetujui 14 anggota dan Rusia menyatakan abstain.
PBB juga memerintahkan pembekuan asset global dan larangan bepergian untuk dua pimpinan Syiah Huthi, yakni Abdulmalik al-Houthi dan Ahmed Saleh yang merupakan putra tertua mantan Presiden Ali Abdullah Saleh yang digulingkan tahun 2012. Pimpinan pemberontak Syiah Huti bereaksi mengecam resolusi itu sebagai mendukung agresi.
Sementara Iran. yang diduga mendukung kelompok Syiah Huthi di Yaman, menyatakan, hari Rabu (15/04/15) ini akan mengajukan proposal untuk rencana solusi damai di Yaman. Salah satu poin dalam proposal Teheran itu adalah mendesak dihentikannya serangan udara koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman.
Arab rencanakan manuver militer
Sementara koalisi Arab mendiskusikan rencana latihan militer besar-besaran di Arab Saudi. Manuver militer yang didukung kelompok negara-negara Teluk serta Mesir ini akan dilanjutkan dengan perundingan membahas perkembangan serangan udara koalisi yang telah berlangsung tiga pekan.
Sebuah pernyataan dari kantor kepresidenan Mesir bahkan mengisyaratkan bahwa koalisi Arab membuka opsi intervensi Barat terhadap kaum Syiah Huthi di Yaman. Atau paling tidak mendemonstrasikan kekuatan kaum Sunni Arab dalam melawan ancaman dari kaum Syiah Yaman yang didukung Iran.
Sementara itu, milisi yang loyal kepada Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi yang saat ini meminta perlindungan di Arab Saudi, melaporkan berhasil mendesak pemberontak Huthi dari berbagai front pertempuran di kota pelabuhan Aden. Kaum Huthi dilporkan sudah mundur dari kawasan pusat kota Aden di mana berlokasi bandar udara serta kawasan perwakilan diplomatik asing.
as/yf(rtr,afp,dpa)