PBB Akhiri Misi Pengamat di Suriah
17 Agustus 2012Duta Besar Perancis untuk PBB Gérard Araud yang sedang menjabat sebagai ketua DK PBB mengumumkan berakhirnya UNMIS, yakni sebutan resmi untuk misi pengamat PBB di Suriah. Dikatakan Araud, dalam situasi saat ini persyaratan untuk kelanjutan misi itu tidak ada. Di mana untuk perpanjangan mandat itu ada dua syarat: berkurangnya intensitas kekerasan dan dihentikannya penggunaan senjata berat oleh pemerintah Suriah. Mandat misi pengamat PBB yang diperpanjang satu bulan lalu, akan berakhir Minggu (19/08) tengah malam waktu New York. Dan sampai Jumat mendatang (25/08) petugas misi pengamat terakhir harus meninggalkan Suriah.
Rusia sebetulnya lebih suka jika misi pengamat PBB diperpanjang untuk kesekian kalinya. Duta besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin juga merasa kecewa atas berakhirnya mandat tersebut.
Mandat misi pengamat PBB dikeluarkan oleh DK PBB April lalu, sehubungan kekerasan berkepanjangan di Suriah. Namun belum sampai misi itu dapat memenuhi tugasnya, sejak pertengahan Juni lalu, para pengamat kebanyakan harus tinggal di hotel.
PBB Tidak Tinggalkan Suriah
Meskipun berakhirnya misi pengamat, keberadaan PBB di Suriah setelah penarikan tersebut harus dipertahankan. Demikian permintaan Sekjen PBB Ban Ki Moon. "Kami menyetujui usulan membuka kantor perwakilan di Damaskus.“
Dikatakan Araud setelah sidang sekitar dua jam. Pembentukan perwakilan baru PBB di Suriah yang menurut PBB akan meliputi 20 sampai 30 petugas, juga akan didukung oleh Jerman. Menurut wakil Jerman di PBB Miguel Berger, kantor perwakilan itu selain dilengkapi dengan personil yang mencukupi juga harus memiliki kompetensi yang memadai guna mengawasi diterapkannya hak asasi manusia.
Setelah sidang, Rusia secara mengejutkan mengumumkan pertemuan kelompok aksi bagi Suriah di tingkat duta besar, yang digelar Jumat (17/08) di New York. Menurut duta besar Rusia di PBB Churkin, negaranya akan mencoba bersama dengan Arab Saudi dan Iran melakukan terobosan dalam gencatan senjata di Suriah.
Thomas Schmidt/Dyan Kostermans
Editor: Christa Saloh