1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pasukan Turki Ditarik Sebagian

29 Februari 2008

Pasukan Turki akhirnya menghentikan sebagian aktivitas militernya dalam menggempur pemberontak Kurdi PKK, di utara Irak. Para serdadu itu ditarik kembali ke markas mereka di Turki.

https://p.dw.com/p/DFxI
Pasukan Turki di utara Irak
Pasukan Turki di utara IrakFoto: picture-alliance/ dpa

Militer Turki menyebutkan misi mereka di uatara Irak sebagian sudah selesai dilakukan. Menteri Luar Negeri Irak Hoshiyar Zebari menyambut baik keputusan penarikan pasukan tersebut. Namun penarikan pasukan tersebut hanya sebagian, yaitu di Lembah Zap dan beberapa kawasan lain, sementara di wilayah lainnya pasukan Turki masih memburu para gerilyawan Kurdistan PKK. Sejak 21 Februari 2008 lalu, Turki mengerahkan ribuan tentaranya memasuki kawasan utara Irak, untuk menggempur para gerilyawan Partai Buruh Kurdistan (PKK), yang memanfaatkan wilayah tersebut untuk menyerang ke perbatasan Turki. Sejak serangan dilancarkan sudah lebih dari 200 an gerilyawan PKK yang tewas, sementara dari tentara Turki kehilangan lebih dari 20 serdadunya.

Panglima militer Turki Yasar Büyükanit atas desakan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates menjelaskan soal operasi militer yang disebutkannya akan berlangsung singkat. Katanya:

“Istilah singkat itu relatif, kadang-kadang satu hari, kadangkala bisa sampai setahun. Kami sudah menggempur teroris selama dua puluh empat tahun dan perang ini akan terus berlanjut."

Amerika Serikat sebenarnya mengkhawatirkan serangan Turki dapat mengganggu stabilitas wilayah tersebut. Dalam kunjungan singkatnya ke Ankara, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates mendesak agar Turki mengakhiri serangan ofensifnya ke kawasan utara Irak. Presiden Amerika Serikat George W. Bush, Kamis kemarin juga mendukung seruan itu.

Bush mengatakan, ia setuju dengan pandangan yang diambil oleh Menteri Pertahanan Robert Gates.

Ameriksa Serikat sebagaimana Uni Eropa dan Turki mencap PKK sebagai organisasi teroris. Amerika Serikat memasok data intelejennya ke militer Turki mengenai posisi PKK di Irak. Namun AS tetap dihantui kekhawatiran bahwa serangan Turki akan mendestabilisasikan keamanan regional, jika dilancarkan dalam waktu cukup lama.

Serangan Turki tahun ini ke utara Irak merupakan yang terbesar sejak dimulainya pemberontakan gerilyawan PKK untuk penegakan hak-hak etnis Kurdi yang tinggal di tenggara Turki. Di lain pihak Ankara menyalahkan gerakan separatis yang ditudingnya menyebabkan 40 ribuan orang tewas sejak konflik mulai berkecamuk tahun 2004.

Sekitar 10 ribuan serdadu Turki didukung unit-unit pasukan khusus ambil bagian dalam menyerbu lembah Zap dan kawasan lain yang merupakan basis pertahanan PKK selama beberapa minggu terakhir Turki mengklaim telah menghancurkan kekuatan PKK di utara Irak yang berada di luar kewenangan pemerintahan semi otonomi Kurdi di utara Irak.(ap)