Rusia Kuasai Markas Militer Krimea
26 Maret 2014Militer Rusia hari Rabu (26/03) secara resmi mengumumkan, pasukannya kini menguasai semua pangkalan militer yang ada di kawasan Krimea.
"Bendera Federasi Rusia sudah dikibarkan di 193 instalasi militer di Krimea", kata panglima militer Jendral Valery Gerasimov. Ia menambahkan, pengibaran bendera itu diiringi oleh lagu kebangsaan Rusia.
Ia selanjutnya menerangkan, serdadu Ukraina yang ingin meninggalkan Krimea bisa melakukan itu tanpa halangan dan akan mendapat penugasan baru di daerah Ukraina yang ada di luar Krimea.
Sampai saat ini, sudah ada 1500 serdadu yang mendaftarkan diri untuk dipindahkan, kata Gerrasimov. Pasukan Rusia dalam beberapa hari terakhir merebut pangkalan-pangkalan militer di Krimea tanpa perlawanan.
Obama di Brussel
Presiden AS Barack Obama hari Rabu berada di Brussel untuk melakukan pertemuan dengan pimpinan Uni Eropa. Obama menegaskan, Amerika dan Uni Eropa akan bersatu menghadapi Rusia. Kalangan diplomatik menyebutkan, pertemuan di Brussel adalah sinyal tegas kerjasama transatlantik dalam bidang politik dan ekonomi.
Sebelumnya dalam konferensi keamanan nuklir di Den Haag, Obama memperingatkan akan ada sanksi yang lebih berat bagi Rusia, jika Putin melangkah lebih jauh dan mengancam stabilitas Ukraina.
Amerika Serikat dan Uni Eropa sudah memberlakukan sanksi terhadap 30-an pejabat tinggi Rusia karena aneksasi Krimea. Negara-negara industri barat yang tergabung dalam G-7 juga mengeluarkan Rusia dari konsultasi G-8. Rusia yang tahun ini memimpin G-8 tadinya merencanakan pertemuan puncak di Sochi Juni mendatang.
Dampak krisis Ukraina pada perekonomian
Moskow menyebut langkah negara-negara G-7 sebagai "kontraproduktif", namun menekankan mereka tetap terbuka untuk konsultasi. "Rusia tetap siap melakukan hubungan dalam segala tingkat, termasuk tingkat tinggi. Kami tetap berminat melakukan hubungan itu", kata jurubicara Putin, Dmitry Peskov kepada kantor berita Interfax.
Bank Dunia menyebutkan, perekonomian Rusia bisa menyusut sampai 1,8 persen tahun ini akibat penarikan investasi sebagai dampak krisis Ukraina. Jika bank-bank di Rusia terkena sanksi ekonomi barat, Rusia akan mengalami kesulitan mendapat pinjaman di pasar internasional
"Jika terjadi eskalasi krisis antara Rusia dan Ukraina, ketidakpastian makin besar dan akan ada sanksi tambahan dari barat", kata Bank Dunia dalam laporan tahunannya. Dalam skenario yang lebih positif, Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Rusia 1,1 persen untuk 2014.
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Rusia hanya mencapai 1,3 persen, ini merupakan angka terendah sejak 13 tahun terakhir.
hp/ab (dpa, afp, rtr)