Oposisi Suriah Ingin Pengakuan Internasional
13 November 2012Enam negara anggota dewan kerjasama teluk (GCC) menyatakan koalisi nasional oposisi Suriah sebagai "perwakilan legitim warga Suriah". Sementara Liga Arab menyambut pembentukan badan baru tersebut dan juga mengakuinya sebagai perwakilan warga Suriah, tanpa menyebutnya sebagai otoritas baru di Suriah.
Koalisi baru ini dibetuk hari Minggu (11/11) setelah pembicaraan empat hari di Doha untuk menyatukan oposisi dalam menghadapi Presiden Suriah Bashar Assad. GCC adalah badan internasional pertama yang mengeluarkan pernyataan resmi pengakuan pada kelompok oposisi tersebut.
Pemberian dukungan
"Dewan akan mendukung koalisi ini dalam upaya mencapai keinginan warga Suriah. Semoga koalisi ini akan menjadi langkah maju menuju pergantian kekuasaan dalam politik," kata ketua GCC Abdullatif al Zayani.
Ia juga berharap, koalisi baru "akan menghentikan pertumpahan darah, melindungi wilayah kesatuan Suriah dan menggelar kongres nasional untuk membentuk negara berdasarkan hukum dan terbuka bagi semua warganya tanpa pengecualian atau diskriminasi."
Menteri luar negeri Qatar Khaled al Attiya mengatakan, pengakuan tersebut akan memudahkan oposisi untuk memperoleh senjata bagi para pasukannya. Pimpinan koalisi nasional Ahmed Moaz al Khatib mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa sudah ada beberapa pihak yang menjanjikan senjata, tanpa menyebutnya secara spesifik.
Reaksi dunia internasional
Rusia yang bersama Cina menggagalkan aksi PBB terhadap Suriah menuntut agar koalisi melakukan negosiasi dengan Assad dan menolak campur tangan asing. Sementara Cina, saat juru bicara kementrian luar negeri Hong Lei ditanya apakah mengakui koalisi tersebut hanya berkomentar "semua pihak harus memulai proses transisi politik yang diinginkan oleh warga Suriah."
Amerika Serikat yang mendesak oposisi Suriah yang terpecah untuk bersatu menyebut koalisi sebagai "langkah penting yang vital". Menteri luar negeri Perancis Laurent Fabius juga mengatakan "langkah besar dalam proses menyatukan oposisi Suriah. Sementara Jerman berharap, koalisi akan menyediakan alternatif yang terpercaya selain rezim Assad.
VLZ/HP (afp, rtr, ap, dpa)