NYT: Tim Kampanye Trump Berkomunikasi Dengan Rusia
15 Februari 2017New York Times melaporkan informasi tersebut pada hari Selasa (14/02), dengan mengutip keterangan dari empat orang pejabat dan mantan pejabat Amerika Serikat.
Disebutkan dalam laporan tersebut, penegak hukum dan badan intelijen AS menemukan catatan panggilan telepon itu, seiring berkembangnya dugaan bahwa Rusia ikut campur dalam proses pemilu presiden di AS-- dengan jalan meretas jaringan dan data Komite Nasional Partai Demokrat, demikian diungkap tiga dari empat pejabat itu.
Badan intelijen kemudian berusaha untuk mengetahui apakah tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi proses pemilu AS, demikian dilaporkan media tersebut lebih lanjut.
Berlangsung ketika Trump banyak menyebut nama Putin
Para pejabat yang diwawancarai NYT dalam beberapa pekan terakhir mengatakan sejauh ini mereka tak melihat bukti dari kerja sama tersebut. Namun pihak intelijen dan lembaga penegak hukum AS khawatir, karena sebagian jumlah kontak tersebut terjadi ketika Trump banyak berbicara dengan penuh pembelaan terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hubungan-hubungan via telpon itu berbeda dengan penyadapan komunikasi yang terjadi tahun lalu antara Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump, dengan Sergei I. Kislyak, duta besar Rusia untuk Amerika Serikat. Selama bertelepon, kedua orang ini membahas sanksi pemerintahan Barack Obama yang dikenakan pada Rusia pada bulan Desember silam. Flynn memberikan informasi yang menyesatkan Gedung Putih, mengenai isi pembicaraan tersebut dan diminta untuk mengundurkan diri Senin (13/02) malam.
Juga dilakukan di luar badan intelejen Rusia
New York Times melaporkan bahwa para pejabat yang memberi informasi tersebut mengatakan komunikasi yang berlangsung tidak terbatas pada para pejabat kampanye Trump, namun termasuk rekan Trump lainnya.
Dari sisi Rusia, kontak komunikasi juga dilakukan anggota pemerintah Rusia di luar badan intelijen. Para pejabat AS yang memberikan informasi kepada NYT meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena penyelidikan masih berlangsung.
Para pejabat AS menceritakan, salah satu penasihat yang berkomunikasi via telpon dengan Rusia itu adalah Paul Manafort, yang menjadi ketua kampanye Trump selama beberapa bulan pada tahun lalu dan telah bekerja sebagai konsultan politik
di Rusia dan Ukraina, papar Times. Para pejabat AS yang member informasi pada NYT menolak untuk menyebut nama rekan Trump lainnya yang terlibat alam komunikasi telepon.
Beberapa rekan Trump, seperti Manafort, memiliki hubungan bisnis di Rusia. Namun tidak biasa bagi AS, jika pengusaha mengadakan kontak dengan pejabat intelijen asing. Kadang-kadang tanpa disadari, di negara-negara seperti Rusia dan Ukraina, terdapat mata-mata di tengah masyarakat, tulis NYT.
Aparat penegak hukum tidak mengatakan sejauh mana kontak tersebut keluar dari konteks bisnis, demikian disebutkan NYT.Para pejabat juga tidak mengungkapkan banyak detail, termasuk apa dibahas dalam hubungan telepon dan berapa banyak penasihat Trump yang mengadakan kontak pembicaraan dengan Rusia. Hal ini juga tidak jelas apakah percakapan itu ada hubungannya dengan Trump sendiri.
ap/hp (nyt, rtr)