Kasus Rohingya: Myanmar Hentikan Kirim Buruh ke Malaysia
8 Desember 2016Menteri luar negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan hari Rabu (7/12) ia telah menyatakan keprihatinannya kepada pemenang Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, atas perlakuan terhadap warga Rohingya.
"Saya telah menyampaikan keperihatinan Indonesia kepada Daw Aung San Suu Kyi tentang situasi di negara bagian Rakhine," kata Menlu Retno sebuah pernyataan, setelah bertemu dengan Suu Kyi di ibukota Yangon.
"Pemerintah Myanmar telah membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke negara bagian Rakhine," tambahnya.
Kekerasan aparat keamanan Myanmar di negara bagian Rakhine yang dihuni ileh warga Rohingya menjadi tantangan terbesar pemerintahan Aung San Suu Kyi di kancah internasional. Masyarakat internasional menuduh Suu Kyi tidak melakukan sesuatu untuk membantu minoritas muslim Rohingya.
Setidaknya 86 orang tewas dan sekitar 30.000 harus mengungsi dalam operasi militer Myanmar di negara bagian Rakhine. Operasi itu dilancarkan setelah serangan terhadap sebuah pos polisi dekat perbatasan ke Bangladesh yang menewaskan sembilan polisi.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak akhir pekan lalu mengecam kekerasan itu sebagai "genosida" dan menyerukan intervensi asing.
Myanmar hari Selasa 86/12) memanggil duta besar Malaysia karena menganggap PM Najib Razak melayangkan "tuduhan tidak berdasar atas apa yang belum diverifikasi".
Pejabat dari Kementerian Tenaga Kerja Myanmar, Maung Maung Kyaw mengatakan, pengiriman pekerja Myanmar dihentikan untuk sementara karena kekhawatiran keamanan mereka.
"Kami menginstruksikan semua agen tenaga kerja berlisensi untuk menghentikan sementara pengiriman buruh migran ke Malaysia, mulai efektif 6 Desember, karena ada alasan untuk mengkhawatirkan keamanan mereka," kata Maung Maung Kyaw kepada kantor berita Reuters.
Tidak jelas, berapa lama penghentian sementara itu akan berlangsung, kata dia.
Malaysia menjadi tuan rumah dari sekitar 147.000 pekerja migran asal Myanmar, menurut data terbaru dari Myanmar.
Para pejabat Myanmar menerangkan, masih ada "jumlah yang cukup besar" pekerja tidak berdokumen dari Myanmardi Malaysia.
Pihak berwenang Myanmar menolak tuduhan beberapa negara dan kelompok-kelompok hak asasi bahwa tentaranya telah memperkosa wanita Rohingya. Berbagai kelompok HAM melaporkan, rumah-rumah warga Rohingnya dibakar dan warga sipil dibunuhi dalam aksi kekerasan terbaru di negara bagian Rakhine.
hp/rn (rtr, afp)