Monumen yang Diturunkan Pengunjuk Rasa Black Lives Matter
Aksi unjuk rasa meminta hak dan keadilan terkait kasus George Floyd serta gerakan Black Lives Matter kian memanas. Beberapa patung sejarawan terkait perdagangan budak di beberapa negara diturunkan oleh pengunjuk rasa.
Edward Colston: pedagang budak dan filantropis
Kontroversi mengenai patung Edward Colston di Bristol sudah menjadi perbincangan bertahun-tahun. Pada 7 Juni, para demonstran merobohkan patung dan melemparkannya ke dalam air. Colston bekerja untuk Royal African Society. Diperkirakan 84.000 orang Afrika diangkut untuk perbudakan; 19.000 dari mereka tewas di perjalanan. Tapi dia diperingati karena dermawan dan menyumbang untuk amal.
Robert Baden-Powell: Pelopor Pramuka
Aktivis menuduh Robert Baden-Powell, pendiri gerakan Pramuka, bersikap rasis, homofobia, dan mengagumi Adolf Hitler. Patungnya berdiri di Pulau Brownsea di Inggris Selatan. Pemerintah setempat kini memutuskan untuk memindahkan patung Baden-Powell sebagai tindakan pencegahan perusakan.
Raja Leopold II: Raja era kolonial Belgia
Patung Raja Leopold II di Belgia, yang memerintah negara itu dari tahun 1865 hingga 1909 dan mendirikan rezim kolonial yang brutal di Kongo. Dua dianggap sebagai salah satu pemimpin yang paling kejam dalam sejarah. Para pengunjuk rasa memolesi beberapa patungnya dengan cat. Pihak berwenang memindahkan patung di pinggiran kota Antwerpen, Ekeren, dan memasukan patung tersebut ke gudang museum.
Christopher Columbus: dihormati dan dicemooh
Di AS juga banyak monumen yang didedikasikan untuk tokoh-tokoh sejarah yang kontroversial. Pengunjuk rasa telah menargetkan Christopher Columbus. Sebuah patung di Boston dipenggal (foto). Kelompok-kelompok pribumi Amerika Utara menolak pemujaan terhadap Columbus karena dianggap merintis penjajahan benua dan genosida penduduk asli.
Columbus di Amerika Latin: sudut pandang yang berbeda
Beberapa orang melihat Columbus sebagai salah satu tokoh paling penting dalam sejarah dunia, tetapi bagi banyak orang di Amerika Latin, nama itu berarti awal dari era yang menyakitkan. Dari perspektif penduduk pribumi, kolonialisme Spanyol adalah bab gelap dalam sejarah mereka. Di Amerika Selatan, patung-patung Columbus telah dihancurkan atau dirusak di masa lalu.
Jefferson Davis: Presiden perang saudara
Jefferson Davis adalah Presiden Negara Konfederasi Amerika, salah satu pemimpin dalam Perang Saudara abad ke-19 di AS. Para pengunjuk rasa menggulingkan dan mengecat patungnyadi Richmond, Virginia. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mendesak agar patung-patung Konfederasi dipindahkan karena itu adalah monumen bagi para pria "yang mendukung kekejaman dan kebiadaban".
Robert E. Lee: seorang tokoh pemecah belah
Patung Konfederasi lain di Richmond, Jenderal Robert E. Lee, akan diturunkan. Gubernur Ralph Northam telah memberi perintah untuk merobohkan monumen itu. Banyak warga Afrika-Amerika menganggap patung-patung politisi dan tentara Konfederasi sebagai simbol penindasan dan perbudakan.
Nelson Mandela: seorang revolusioner anti apartheid
Presiden pertama Afrika Selatan Nelson Mandela punya berperan penting dalam memberantas rasisme terhadap warga kulit hitam. Patungnya di Inggris ini dipasangkan plakat "Black Lives Matter" oleh para pengunjuk rasa. (fs/hp)