1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Menkes: Transmisi COVID-19 Naik ke Level 2, Agustus Turun

17 Juni 2022

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi WHO bakal menaikkan transmisi atau penularan COVID-19 di Indonesia ke level 2. Namun, pemerintah memastikan akan terus memonitor dengan ketat perkembangan kasus harian.

https://p.dw.com/p/4CpjN
Pengecekan suhu sebelum memasuki pusat vaksinasi
Penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terjadi di Jakarta dan wilayah sekitarnyaFoto: Willy Kurniawan/REUTERS

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan bakal ada kenaikan COVID-19 dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan level transmisi atau penularan juga mengalami peningkatan.

"Kan kita ada level 1, level 2, seperti PPKM lah, tetapi ini standarnya WHO. Itu di 20 kasus per 100 ribu penduduk per hari," terang Budi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (16/06).

"Itu kalau diartikan itu untuk penduduk Indonesia 7.700 per hari. Itu adalah threshold pertama, di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2," sambung dia.

Oleh karenanya, Menkes Budi menyebut pemerintah bakal terus memantau seberapa signifikan peningkatan yang terjadi. Ia juga mengingatkan untuk selalu mengenakan masker, bahkan saat di luar ruangan jika memang ada kerumunan atau merasakan gejala COVID-19.

"Pesan Pak Presiden itu yang harus kita laksanakan," katanya.

Kabar baiknya, kenaikan kasus COVID-19 kali ini tidak akan berlangsung lama. Menkes meyakini, tren penurunan akan mulai terjadi menjelang bulan Agustus.

"Jadi kita percaya bahwa nanti akan ada kenaikan, kira-kira maksimalnya mungkin 20 ribu per hari satu bulan setelah (Omicron BA.4 dan BA.5) diidentifikasi, jadi sekitar minggu ketiga minggu keempat Juli dan kemudian nanti akan turun kembali," katanya.

Protokol kesehatan sudah mulai longgar

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu menuding meningkatnya mobilitas dan menurunnya kepatuhan protokol kesehatan sebagai biang kerok kenaikan COVID-19.

"Penyebabnya protokol kesehatan sudah mulai longgar," tegasnya saat dihubungi detikcom Kamis (16/06).

Berdasarkan data surveilans genomik subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, kasus transmisi atau penularan lokal sudah terjadi setidaknya di tiga wilayah yakni Banten, DKI Jakarta, hingga Jawa Barat.

Selain itu, kemunculan subvarian BA.4 dan BA.5 disebutnya juga turut mempengaruhi tren kenaikan. Karenanya, ia menyarankan untuk selalu mengenakan masker termasuk di luar ruangan jika memang ada kerumunan.

Demam: 13 kasus

Batuk: 13 kasus

Pilek: 7 kasus

Sakit tenggorokan: 7 kasus

Mual: 1 kasus

Badan pegal: 1 kasus

Tidak bergejala: 4 kasus. (ha)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Prediksi Menkes: Transmisi COVID Naik ke Level-2, Agustus Bakal Turun Lagi