Menjelang Pemilu Historis di Yunani
16 Juni 2012Menjelang pemilihan parlemen baru di Yunani, ketua Partai konservatif Antonis Samaras, mengupayakan bertahannya negara itu di dalam zon pengguna mata uang Euro. Dalam kampanye pemilu terakhirnya, ketua partai Nea Dimokratia itu mengatakan, pada pemilu Minggu (17/06) Yunani harus memilih antara Euro dan Dirham (mata uang kuno Yunani). Sekaligus Samaras memperingatkan akan pembatalan haluan penghematan yang sudah disepakati dengan donatur internasional.
Menurut jajak pendapat terakhir, dalam pemilu Minggu (17/06) akan terjadi persaingan ketat antara partai konservatif Nea Dimokratia dengan partai aliansi kiri Syriza. Ketua partai Syriza Alexis Tsipras stelah terpilih akan membatalkan upaya penghematan tersebut. Karena Yunani selanjutnya mungkin tidak akan memperoleh lagi bantuan keuangan, makan tampaknya negara itu harus keluar dari zona pengguna Euro.
Sementara itu ketua negara-negara yang tergabung dalam zona pengguna Euro Jean Claude Juncker, sehari sebelum digelarnya pemilu di Yunani kembali memperingatkan risiko keluarnya Yunani dari kawasan Euro. "Jika radikal kiri menang, hal yang mungkin saja dapat terjadi, maka dampaknya bagi mata uang bersama Eropa tidak dapat dibayangkan."
Demikian disampaikanJuncker dalam wawancara dengan harian Austria "Kurier" yang dipublikasikan Sabtu (16/06). Keluarnya Yunani dari zona Euro, terlepas dari dampak ekonomis dan sosial bagi Yunani sendiri, akan merugikan zona Euro dan berdampak bagi kebersamaannya. Demikian Juncker.
DK/dpa/rtr