Mengintip Sean Gelael Jajal Formula 1
Sean Gelael berambisi mencapai Formula 1. Namun meski berlimpah duit sponsor, kiprahnya di kancah otomotif Eropa sejauh ini tergolong minim prestasi. Mampukah Sean Gelael mewujudkan mimpinya lewat Scuderia Toro Rosso?
Mengejar Mimpi F1
Pembalap Indonesia Sean Gelael melakoni ujicoba kedua di ajang F1 bersama tim Scuderia Toro Rosso di sirkuit Hongaroring, Budapest. Kesempatan di Hongaria merupakan yang terakhir sebelum ujicoba pamungkas di Abu Dhabi pasca berakhirnya musim balap 2017. Sean berharap bisa membututi jejak Rio Haryanto yang menjadi pembalap pertama Indonesia di F1.
Minim Prestasi
Bahwa nama Sean Gelael belum mampu mencuri perhatian di kancah otomotif Eropa, boleh jadi karena prestasinya yang biasa saja. Selama berlaga di Formula 3 Sean lebih banyak membuntut di posisi belakang. Pengecualian terjadi pada balapan GP2 di Austria 2016 silam ketika dia membukukan posisi kedua di tengah hujan deras yang memporakporandakan barisan terdepan.
Kucuran Dana Sponsor
Namun begitu berkat kucuran duit sponsor Pertamina dan Kentucky Fried Chicken, Sean diperbolehkan menjajal kendaraan Formula 1 untuk tim Scuderia Toro Rosso. Setelah lulus dari simulasi Red Bull Racing dia mengawali kiprahnya di F1 dengan membesut STR12 di Bahrain dan Hungaria. "Ini menarik dan sangat menambah pengalaman saya," katanya ihwal ujicoba Formula 1.
Meniti Karir di Formula 2
Saat ini Sean sedang menjalani musim balap di ajang Formula 2 bersama tim Pertamina Arden. Setelah mengumpulkan poin pertama di Austria dan Inggris, dia bertengger di posisi ke 17 di klasemen pembalap. Sementara rekan setimnya yang asal Perancis, Norman Nato, mengumpulkan 79 angka dan mendarat di posisi ketujuh.
Pengalaman Segudang
Meski minim prestasi, pengalaman Sean sebagai pembalap muda berusia 20 tahun tergolong banyak. Sebelum berlaga di ajang GP2, dia pernah melakoni Formula 3 Inggris, Formula 3 Eropa, Renault World Series 3.5, Asian Le Mans Series dan bahkan ajang balap jarak jauh dunia World Endurance Championship, di mana dia membukukan posisi 12 di klasemen akhir pembalap.
Pembuktian di Formula 2
Betapapun juga, Formula 1 tetap menjadi mimpi besar Sean. Tapi untuk itu ia harus mulai membukukan prestasi. "Saya berharap dia bisa kompetitif di Formula 2 karena itu sangat penting," kata Direktur Toro Rosso Franz Tost seperti dilansir Kompas. "Dia sukses melakukan tes bersama kami. Kita lihat nanti apa yang akan terjadi."
Harapan Tipis?
Lalu bagaimana hasil ujicoba yang dilakukan Sean? "Dibandingkan Danii Kvyat dan Carlos Sainz, dia lebih baik dalam mengerem dan tikungan lambat," kata Tost. "Jika dia terus seperti ini dia akan menjadi pembalap F1," imbuhnya. Tapi koresponden senior F1 untuk koran Austria, Blick, Roger Benoit, tidak sependapat dengan Tost. "Gelael didukung duit KFC, tapi peluangnya di F1 cendrung tipis."