Mengenalkan Kuliner Indonesia di Berlin Melalui Tempe
Berawal dari kekecewaan tidak menemukan tempe seperti di Indonesia, Yustina Haryanti mulai membuat tempe sendiri. Sekarang ia berjualan tempe di berbagai pasar di Berlin dan memasok sejumlah restoran dan cafe vegan.
Pengenalan kuliner Indonesia
Tidak seperti tahu yang sudah banyak dikenal dan lebih tersedia di Jerman, tempe masih tergolong makanan eksotik yang tidak banyak dikenal. Sejak 2015, Yustina Haryanti dengan usahanya Tempehhof ingin memperkenalkan produk asli Indonesia ini kepada warga Berlin.
Memproduksi tempe bersama suami
Suami Yustina, Francesco, adalah orang pertama yang menyarankan untuk membuat tempe sendiri. Pria asal Italia yang juga bekerja di bidang gastronomi ini sekarang selalu membantu istrinya dalam memproduksi tempe dan berjualan di pasar jajanan.
Senang berkreasi
Tidak hanya membuat tempe dari kedelai, Yustina juga senang bereksperimen membuat tempe dari kacang-kacangan lain seperti kacang polong atau kacang arab. Keuntungan menggunakan jenis kacang lain adalah waktu merebus yang tidak selama kedelai yang lebih keras.
Berjualan di pasar jajanan di Berlin
Hidangan tempe yang dibuat Yustina dijual di sejumlah pasar jajanan yang populer di ibu kota Jerman. Melalui kontak langsung dengan para pelanggan, Yustina bisa selalu menjelaskan tentang tempe dan produksinya sendiri. Ia juga senang bisa memperkenalkan budaya masakan Indonesia kepada para pecinta kuliner di Jerman.
Rendang vegetarian
Salah satu menu andalan Yustina yang tidak pernah absen di stan pasar jajanannya adalah rendang tempe. Terget pelanggan Tempehhof adalah orang-orang yang tidak makan daging, yang di Berlin jumlahnya semakin meningkat.
Bakpao tempe
Agar sebanyak mungkin orang tertarik mencoba tempe, Yustina juga tidak menutup kemungkinan untuk orang-orang yang tidak suka nasi. Dengan bakpao isi tempe, perempuan yang senang bereksperimen ini membuktikan, bahwa makan tempe tidak melulu harus pakai nasi.
Makan siang tempe
Perusahaan Tempehhof milik Yustina setiap minggunya juga melayani catering untuk makan siang di sejumlah co-working space di Berlin. Tempe tidak pernah ketinggalan di menunya dan Yustina selalu bercerita, bahwa tempe adalah produk asli Indonesia. (ae)