Mendagri Jerman: Kebangkitan Ekstrem Kanan Aib Bagi Jerman
10 Juli 2020Tahun 2019 ada 22.300 kejahatan yang dilakukan oleh ekstremis kanan di Jerman, peningkatan 10% dari tahun sebelumnya, menurut laporan terbaru badan intelijen dalam Verfassungsschutz, yang diperkenalkan Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer di Berlin, Kamis (9/7).
Horst Seehofer juga menjelaskan secara panjang lebar mengapa ekstremisme kanan saat ini menjadi ancaman terbesar bagi keamanan Jerman. Sebelumnya, aparat keamanan lebih mencurahkan perhatian pada ekstremisme atas nama Islam atau ekstremisme kiri.
"Rasisme dan anti-semitisme telah muncul ke tingkat yang sangat besar dari kejahatan ekstremisme kanan," kata Horst Seehofer. "Lebih dari 90 persen insiden anti-semitisme dapat ditelusuri kembali ke ekstremisme kanan. Karena itu, tidak berlebihan untuk mengatakan inilah masalah kebijakan keamanan terbesar di negara kita", tegas menteri dalam negeri Jerman itu.
Aib bagi Jerman
Horst Seehofer menyebut kebangkitan ekstrem kanan sebagai "aib bagi Jerman". Dia mengatakan bahwa kelompok ekstrem kanan berusaha memanfaatkan situasi lockdown corona untuk memicu protes dan aksi kekerasan. "Mereka menggunakan kebijakan negara terhadap pandemi untuk memicu penentangan dan menyebarkan narasi konspirasi mereka," kata Seehofer.
Laporan terbaru Verfassungschutz juga mengulas tentang ekstremisme kanan di kalangan partai ultra kanan. Der Flügel dan kelompok muda AfD memiliki sekitar 7.000 anggota aktif dan 32.000 "simpatisan". Sekitar 13.000 simpatisan itu "bersedia dan siap melakukan aksi kekerasan", kata badan intelijen dalam negeri Jerman.
Kepala Verfassungsschutz Thomas Haldenwang, yang mempresentasikan laporan itu bersama Mendagri Horst Seehofer di Berlin, menyebut kelompok ekstremis kanan di bawah partai AfD sebagai "penentang yang berbahaya" bagi negara.
Kejahatan ekstrem kiri juga meningkat
Thomas Haldenwang juga mengingatkan aksi pembunuhan terhadap politisi komunal Walter Lübcke tahun yang lalu dan serangan yang gagal terhadap sinagoge di Halle sebagai ancaman terorisme ekstrem kanan.
"Saya berbicara tentang ekstremisme kanan, yang mengeksekusi politisi, atau yang ingin melakukan aksi berdarah di sebuah sinagoge. Saya berbicara tentang radikal kanan baru, yang tidak mengakui martabat kemanusiaan kelompok tertentu dan melegitimasi kekerasan terhadap mereka."
Thomas Haldenwang juga menyoroti ancaman ekstremisme kiri, yang "siap menginjak-injak polisi yang sudah jatuh sampai hampir tewas". Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menerangkan, tahun yang lalu terjadi peningkatan 40% dalam kejahatan ekstremisme kiri yang mencapai jumlah sekitar 6.400 kasus.
Sedangkan dari ekstremis yang mengatasnamakan Islam, ada sekitar 650 kasus ancaman potensial. Horst Seehofer mengingatkan, April 2019 Jerman telah melarang organisasi militan Syiah Lebanon, Hizbullah. (hp/as)