Membatasi Sepak Terjang Lembaga Pemeringkat Kredit
15 November 2011Parlemen Eropa melontarkan kritik tajam terhadap tiga kantor pemeringkat kredit dari AS. Anggota parlemen dari Partai Kristen Demokrat (CDU) Markus Ferber mengatakan, "Kita sudah mengalami, bagaimana lembaga pemeringkat kredit menyebabkan negara-negara dalam krisis utangnya terperosok ke bawah payung penyelamat Euro. Itu masalahnya dalam hal Irlandia dan Portugal. Dan dalam diskusi tentang Italia sekarang, jelas tampak bahwa tekanan datang dari lembaga pemeringkat kredit, dan bukan dari analisa pasar yang transparan.“
Inisiatif Reformasi
Dengan demikian Ferber menyambut baik inisiatif reformasi yang diajukan Michel Barnier, Komisaris UE urusan pasar dalam wilayah Eropa. Barnier mengatakan, ia bukan mengurus idiologi, melainkan menangani masalah secara pragmatis. Barnier hendak berusaha agar lembaga pemeringkat kredit menyatakan dengan jelas prosedur kerja mereka, dan bagaimana mereka sampai ke hasil yang kemudian dipublikasikan. Ia ingin menghentikan sikap dominan tiga lembaga pemeringkat kredit di AS.
Caranya antara lain, bank-bank harus menganalisa diri sendiri, selain itu lembaga pemeringkat kredit lain yang lebih kecil harus didukung. Ketergantungan, pemberian nilai yang subyektif serta konflik suara hati juga akan dicegah oleh Barnier. Ia antara lain merencanakan sistem rotasi. Sebuah kantor pemeringkat kredit hanya boleh menilai saham atau penerbit saham maksimal selama tiga tahun. Setelah itu, kantor lain harus mengambilalih. Barnier menjelaskan, "Semua aktor dari pasar-pasar yang sensitif diserukan untuk berhati-hati. Tapi peringatan terutama diarahkan kepada lembaga pemeringkat kredit.“
Kesalahan Berakibat Fatal
Karena kesalahan bisa berakibat fatal dan menyebabkan nilai tukar jatuh, Komisi UE juga ingin, agar lembaga pemeringkat kredit di masa depan harus bertanggungjawab, jika perhitungan yang salah diakibatkan kecerobohan. Dalam satu hal Komisaris Barnier gagal dalam pertemuan Selasa kemarin (15/11). Ia sebenarnya mengusulkan, agar peringkat negara tidak dipublikasikan pada saat-saat genting.
Dari rekan-rekannya dalam komisi ia tidak mendapat sokongan. Di parlemen usulannya itu juga ditanggapi dengan kritis. Anggota parlemen dari Partei Liberal (FDP) Wolf Klinz berpendapat, larangan seperti itu kontraproduktif. Itu akan meningkatkan spekulasi, juga tidak akan menenangkan pasar, melainkan menyebabkan turbulensi yang tidak perlu, demikian Klinz.
Partai Hijau dan Partai Sosial Demokrat (SPD) yang menjadi oposisi di Jerman memberikan komentar kritis atas rencana-rencana Komisi Eropa itu. Usulan dinilai kurang berani. Reformasi yang mendasar bukan seperti itu. Dengan demikian sekarang pun sudah jelas, bahwa perundingan antara komisi, parlemen dan negara-negara anggota Uni Eropa akan berlangsung alot.
Birgit Schmeitzner / Marjory Linardy
Editor: Christa Saloh