Membangun Kembali Ukraina di Saat Bom Masih Berjatuhan
12 April 2024Untuk mendorong pembangunan kembali Ukraina, pemerintah Jerman membahas makalah yang berisi 15 poin. Fokus utamanya adalah "memobilisasi sektor swasta untuk rekonstruksi Ukraina,” menurut pernyataan dari Kementerian Bantuan Pembangunan Jerman.
Diskusi mengenai penyelenggaraan Konferensi Pembangunan di Berlin pada tanggal 11 dan 12 Juni mendatang telah berlangsung selama berminggu-minggu, baik di Berlin maupun di ibu kota Ukraina, Kyiv. Sebelumnya, ada acara serupa sudah pernah digelar di Lugano, Swiss, dan yang terbaru tahun lalu di London, yang hampir secara eksklusif berkaitan dengan bantuan bagi perekonomian Ukraina.
Di Berlin, pemerintah mengatakan bahwa ada "empat dimensi rekonstruksi" yang harus diperhitungkan. Selain perekonomian secara umum dan pekerja terampil serta pelatihan bagi mereka, proses aksesi Uni Eropa juga berperan, seperti halnya penguatan kota dan komunitas di Ukraina.
Rekonstruksi Ukraina diperkirakan butuh 400 miliar dolar AS
Setelah revolusi Maidan yang menyerukan kedekatan Ukraina ke Eropa pada tahun 2014, Kementerian Bantuan Pembangunan Jerman telah memberikan bantuan keuangan di tingkat lokal di Ukraina. "Kami ingin membangun apa yang sudah ada,” kata juru bicara kementerian kepada DW.
Hal ini terjadi ketika Rusia menyerang infrastruktur Ukraina dengan serangan rudal dan drone serta memberikan tekanan di sepanjang garis depan di Ukraina timur. Dana Moneter Internasional IMF memperkirakan, biaya rekonstruksi akan mencapai sedikitnya $400 miliar.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Agar perusahaan swasta juga dapat berinvestasi di Ukraina, setidaknya di bagian negara yang tidak begitu terancam oleh Rusia, perusahaan di Jerman dapat mengajukan permohonan jaminan negara. Seperti program "Jaminan Investasi" Kementerian Ekonomi, yang cara kerjanya mirip dengan asuransi. Di Ukraina, instrumen yang berlaku untuk mengamankan investasi Jerman di luar negeri, juga tetap bisa diterapkan pada masa perang. Artinya, jika bom Rusia jatuh di fasilitas yang baru dibangun dan menghancurkan fasilitas itu, Jerman akan mengganti sebagian besar investasi yang hancur tersebut.
Payung perlindungan 22 proyek investasi
Tahun lalu, Menteri Perekonomian Robert Habeck menyetujui 53 permohonan perlindungan investasi sebagai bagian dari program tersebut, yakni untuk investasi dengan nilai total hampir 1,5 miliar euro.
Sebagian besar permohonan yang disetujui adalah untuk investasi di Ukraina, dengan 22 permohonan disetujui untuk investasi senilai 54,8 juta euro. Hal ini terungkap dalam laporan tahunan 2023 oleh investitionsgarantien.de , yang memproses permohonan ganti kerugian itu atas nama kementerian.
Saat ditanya DW, juru bicara Kementerian Perekonomian belum bisa menyebutkan berapa banyak permohonan yang telah diajukan untuk asuransi investasi sejak awal tahun ini. Sejak pergantian tahun, militer Rusia telah meningkatkan kembali serangan udara ke Ukraina.
Rusia berulang kali menyerang dengan rudal dan drone. Meskipun ibu kota Kyiv sering kali dapat sepenuhnya dilindungi dari serangan Rusia oleh pertahanan udara Ukraina, di wilayah lain situasinyxa lebih parah.
Produsen bahan bangunan ekspansi di Ukraina
Salah satu proyek dengan jaminan investasi adalah pembangunan lebih lanjut pabrik bahan bangunan milik perusahaan Jerman Fixit di dekat kota Lviv, Ukraina barat. Produsen bahan bangunan asal Jerman ini telah berproduksi di Eropa Timur selama bertahun-tahun melalui anak perusahaannya, Kreisel. Sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022, perusahaan sudah mulai membangun pabrik baru di dekat Lviv.
Invasi Rusia ke Ukraina otomatis menghentikan Pembangunan pabrik baru tersebut. Dengan adanya persetujuan perusahaan asuransi investasi, Fixit pun bisa melanjutkan lagi pembangunan pabrik keduanya di Ukraina.
Bahan bangunan untuk rekonstruksi
"Kami bersemangat untuk memulai operasi uji coba tahun ini,” kata Managing Director Fixit East Region, Michael Kraus, dalam wawancara dengan DW. "Kita harus membangun kembali Ukraina. Ini adalah negara yang sangat indah dengan masyarakat yang sangat ramah,” ujar Kraus saat mengunjungi lokasi konstruksi tahun lalu.
Namun perang juga memberikan tantangan khusus kepada manajer asal Jerman tersebut. Produsen mesin bahan bangunan baru menolak mengirim pekerjanya ke wilayah Ukraina.
Pada awalnya, Kraus juga tidak bisa begitu saja mengirim karyawannya yang berasal dari Ukraina ke pabrik, karena pria usia militer di Ukraina tidak diperbolehkan meninggalkan negaranya. Dia harus mengajukan izin khusus dulu. Akhirnya, tiga pekerja terampil Ukraina diperbolehkan menjalani pelatihan di Jerman dan Polandia, sehingga mereka dapat memasang mesin tersebut di pabrik baru dekat Lviv.
Di pabrik bahan bangunan kedua Fixit Group di Ukraina, 60 orang akan segera bekerja. Untuk pelatihan mereka, Fixit dan anak perusahaannya di Ukraina, Kreisel, berencana mendirikan akademi atau pusat pelatihan. Hal ini juga akan didukung oleh pemerintgah Jerman dengan pinjaman murah dari Bank Pembangunan Jerman.
ae/hp