1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Melihat Makna Desain HUT RI yang Diprotes Mirip Salib

12 Agustus 2020

Media sosial diramaikan dengan pembicaraan mengenai desain HUT ke-75 RI yang dinilai mirip salib. Istana bantah dengan menyebut bahwa logo tersebut merupakan karya seni murni oleh anak bangsa.

https://p.dw.com/p/3gp59
Indonesien Logo zum 75. Unabhängigkeitstag
Desain Billboard HUT ke-75 RI.Foto: Setneg.go.id

Salah satu ormas di Solo memprotes desain spanduk HUT kemerdekaan ke-75 RI karena disebut mirip simbol salib. Sejumlah pengguna media sosial juga menyuarakan hal serupa. Desain yang diprotes merupakan desain resmi yang dikeluarkan pemerintah pusat. Ali Mochtar Ngabalin dari Kantor Staf Presiden menegaskan desain tersebut bukanlah salib.

Ormas tersebut sudah menyampaikan protesnya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo beberapa waktu lalu. Spanduk tersebut terpasang di sejumlah titik di Kota Solo.

"Sudah kami sampaikan kepada Pemkot Solo agar sebaiknya mengganti desain spanduk tersebut dengan desain lainnya," kata perwakilan ormas, Endro Sudarsono kepada wartawan, Senin (10/8/2020).

Apa makna desain yang dipersoalkan ini?

detikcom sudah mengonfirmasi perihal desain spanduk HUT ke-75 RI kepada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Kemensetneg menjelaskan, makna desain sudah tercantum di berkas 'Tema dan Logo Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 & Pedoman Visual Penggunaan' yang dapat diunduh di situs setneg.go.id.

"Arti dan makna logo dan turunan ada di pedoman visual di atas," kata Sekretaris Kemensetneg Setya Utama lewat pesan singkat.

Seperti dilihat detikcom, Selasa (11/8/2020), konfigurasi yang dipermasalahkan dan dinilai mirip salib adalah 'supergraphic'. Dijelaskan bahwa supergraphic terdiri dari 10 elemen yang diambil dari dekonstruksi logo 75 tahun yang dipecah lagi menjadi 10 bagian yang merepresentasikan komitmen dan nilai luhur Pancasila.

Supergraphic ini bersifat abstrak. Artinya, ini tidak merujuk kepada simbol agama tertentu.

"Untuk pengaplikasiannya, supergraphic ini cukup fleksibel karena bersifat abstrak yang merupakan rakitan dari 10 pecahan tadi menjadi satu kesatuan bentuk," begitu penjelasan mengenai supergraphic dalam pedoman visual.

Supergrpahic Logo HUT ke-75 RI
Supergrpahic Logo HUT ke-75 RIFoto: Setneg.go.id

Di samping supergraphic, elemen yang wajib dicantumkan pada visual penggunaan adalah logo kemerdekaan ke-75 RI. Guratan angka 75 ini memiliki arti pemerataan ekonomi dan kualitas hidup, progres kerja dinamis, serta regenerasi dan kerja yang konsisten.

Makna guratan di Supergraphic
Makna guratan di Supergraphic.Foto: Setneg.go.id

Selain itu ada logo Bangga Buatan Indonesia yang meliputi gabungan logogram dan logotype dengan sentuhan modern. Logo Bangga Buatan Indonesia menggunakan warna merah dan putih sebagai warna utama untuk menunjukkan perasaan bangga membeli produk lokal.

Nantinya, logo peringatan HUT ke-75 RI dapat diaplikasikan untuk umbul-umbul, poster, billboard, spanduk, media sosial, gambar profil, maupun diimpelentasikan ke merchandise. Elemen yang dipasang meliputi logo '75 Indonesia Maju', supergraphic, dan logo 'Bangga Buatan Indonesia'.

Ngabalin: Bukan lambang salib

Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, desain yang dipersoalkan ini bukan merupakan lambang salib. Ngabalin meminta masyarakat tak berspekulasi macam-macam soal logo kemerdekaan RI ini.

"Logo ini murni dan resmi asli, bukan salib. Ini adalah sebuah karya seni yang dibuat dan dilakukan oleh teman-teman, anak-anak Indonesia yang memiliki kemampuan karya seni yang luar biasa," kata Ngabalin dalam video yang dibagikannya kepada wartawan.

Contoh penggunaan grafis logo HUT ke-75 HUT RI.
Contoh penggunaan grafis logo HUT ke-75 HUT RI.Foto: Setneg.go.id

Ngabalin mengimbau semua pihak menghargai sesama bangsa. Ngabalin menyebut isu-isu berkaitan agama seperti ini bisa saja menurunkan imunitas bangsa di tengah ancaman pandemi Corona.

"Saya mau bilang juga, jangan-jangan nanti ada perempatan jalan, persimpangan di dekat rumahmu kau bilang lagi itu bentuk salib. Jangan kau jalanlah di atas salib itu karena dia berbentuk salib," kata Ngabalin.

Aa Gym: Dimaklumi jika ada beda pendapat

Polemik desain logo HUT ke-75 RI juga dikomentari ulama kondang Abdullah Gymnastiar. Pria yang akrab disapa Aa Gym mengatakan, sangat bisa dimaklumi jika ada perbedaan pendapat.

Aa Gym mengutarakan pendapatnya dalam feed Instagramnya yang sudah terverifikasi. Begini kata Aa Gym:

SANGAT BISA DIMAKLUMI bila jadi PERBEDAAN PENDAPAT
Melihat spanduk resmi pemerintah untuk 17 agustus 2020 ini
Karena memang sekilas seperti ada tanda salib yang besar..
Juga harus kita maklumi bila ada yang mempertanyakan..dan protes.
Juga bisa dimaklumi bila ada yang semangat 17 an nya jadi berkurang.. Karena merasa kurang nyaman..

Aa Gym mengingatkan untuk tetap berbaik sangka. Sangat dianjurkan untuk bisa berpikir lebih dalam dan bijaksana.

"Walau kita berbaik sangka tak ada niat tak adil dibalik semua ini. Namun bisa jadi pelajaran, bagi kita semua, dalam situasi banyak masalah seperti sekarang ini, seyogyanya semua pihak berpikir berlapis lapis, bijaksana dan sangat peka terhadap peluang terjadinya masalah baru Yang tak perlu," ujar Aa Gym.

(Ed: gtp/pkp)

Baca artikel selengkapnya di: DetikNews

Diviralkan Mirip Salib, Ini Makna Desain di Spanduk HUT RI