Separatis Pro Rusia Bungkam Media
15 Mei 2014Oleksandr, seorang warga Donetsk, sibuk memutar pencari gelombang radio di mobilnya. "Sungguh tidak bisa dipercaya! Frekuensi ini biasanya dipakai radio Ukraina. Sekarang dipakai siaran bahasa Rusia."
Beberapa bagian kota Donetsk dikuasai kelompok separatis pro Rusia, yang menamakan dirinya "Republik Rakyat Donetsk". Kelompok ini mengklaim telah memenangkan referendum kemerdekaan yang diselenggarakan 11 Mei lalu.
Sekarang, mereka mencoba menutup atau mengambil alih media-media lokal.
Polanya selalu sama, kata Sergei Garmash, yang mengelola portal berita Ostrov. "Kelompok bersenjata mendatangi kantor-kantor media lokal, termasuk kami, dan mereka minta program kami dikoordinasikan dengan mereka".
Lalu kalau media itu menolak? Orang-orang itu mengancam akan "menutup" media tersebut, kata Garmash.
Selain mengancam pengelola media, kelompok bersenjata di Donetsk juga mulai mengancam para jurnalis, memblokade akses ke kantor-kantor media, dan memotong sinyal frekuensi radio dan televisi. Frekuensi itu kemudian diisi oleh media-media Rusia.
Banyak yang ditahan
"Resiko wartawan ditahan oleh kelompok separatis cukup besar, baik bagi media lokal maupun internasional", kata Komite Perlindungan Jurnalis, CPJ.
Di Donetsk, gedung televisi publik diduduki oleh kubu separatis. Para wartawan tidak bisa bekerja lagi. Siaran televisi sekarang diganti dengan siaran dari Rossiya 24, sebuah televisi bahasa Rusia.
Seorang pemilik media mengatakan, dia mengirim pegawainya ke Kiev, karena khawatir mereka mengalami intimidasi. "Kehidupan mereka di sini terancam", ujarnya sambil meminta agar namanya tidak dipublikasikan.
"Hanya pekerja honorer yang sekarang masih ada di sini. Mereka juga bekerja tidak dengan nama aslinya, dan mereka tidak pakai kamera supaya tidak ketahuan", tambahnya.
Ancaman tiap hari
"Situasi di sini berbahaya, karena 'Repubblik Rakyat Donetsk' membagikan banyak senjata kepada orang-orang kriminal. Mereka jtidak bisa lagi mengendalikan situasi," kata Sergei Garmash.
Minggu yang lalu, rumah-rumah jurnalis pro Ukraina ditembaki.
"Selalu ada ancaman. Kita setiap saat bisa ditahan, atau alat-alat kerja disita," kata seorang reporter yang bekerja di kawasan Donetsk.
Seorang wartawan Rusia yang bekerja untuk media oposisi, Pavel Kanygin, menceritakan bahwa dia sempat ditahan, ditelanjangi lalu diinterogasi selama berjam-jam. Setelah itu dia dibius dan dibawa kembali ke hotelnya. Sekarang dia kembali ke Moskow.
Dua reporter Ukraina, Sergei Shapoval and Yuri Lelyavsky, masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan, kata CPJ.
Hari Rabu (14/05), dialog meja bundar dimulai di Kiev, diikuti oleh wakil-wakil pemerintah dan kelompok masyarakat, termasuk dari Ukraina timur. Tapi kelompok separatis bersenjata tidak diundang. Pembicaraan itu disponsori oleh organisasi kerjasama keamanan Eropa, OSCE, dan akan dilanjutkan di kawasan timur.
hp/rn (afp, dpa)