Materi Gelap Terlacak?
4 April 2013Alam semesta diduga seperempatnya terdiri dari materi gelap. Namun materi ini tidak kasat mata, dan terus dicari jejaknya. Sebuah tim riset internasional mengumumkan Rabu (03/04/13) telah menemukan jejak fisik pertama dari materi yang misterius itu.
"Jejak itu terlacak saat melakukan analisa rekaman data pancaran kosmis dari instrumen Alpha Magnetic Spectrometer (AMS) yang dipasang di ISS", kata Samuel Ting pimpinan proyek riset gabungan Uni Eropa dan AS. Ia mengungkapkan temuan gelombang positron partikel yang diduga jejak materi gelap itu, dalam seminar di pusat penelitian nuklir Eropa CERN di Jenewa.
Ting, pemenang hadiah Nobel Fisika 1976 menegaskan, akan terus meneliti temuan itu. "Detektor partikel AMS buatan CERN yang dipasang di stasiun ruang angkasa, dalam bulan-bulan mendatang akan menegaskan, apakah partikel berasal dari materi gelap, atau dari sumber lainnya". Sumber lain yang dimaksud adalah bintang yang berpusar dan memancarkan radasi atau pulsar.
Melacak Alam Semesta Lain
Menemukan bukti materi gelap, misteri terbesar dalam fisika di alam semesta, yang teorinya dilansir 80 tahun lalu, merupakan target ambisius para pakar fisika. Karena jika keberadaan materi itu dapat dibuktikan, juga dapat dilakukan investigasi ke era sebelum dentuman besar sekitar 13,8 milyar tahun lalu, untuk menegaskan kemungkinan adanya alam semesta lain.
Sejauh ini para pakar fisika hanya dapat mengamati keberadaan materi gelap secara tidak langsung, lewat efeknya pada materi nampak. Fenomena itu juga tidak dapat dijelaskan dengan model standar fisika.
Materi ini dijuluki penentu bentuk jagat raya, karena gravitasinya membentuk formasi jutaan galaksi seperti yang dapat diamati saat ini. Eksistensinya diakui sejak lama, terkait kenyataan pembiasan cahaya bintang yang nampak serta planet-planet.
Penelitian di laboratorium dan gua-gua bawah tanah, sejauh ini tidak membuahkan hasil. Itu sebabnya para peneliti memfokuskan risetnya di ruang angkasa, karena diduga tabrakan materi gelap meninggalkan jejak berupa positron.
as/vlz (afp, rtr, ap)