Masih Misterius: Ribuan Ikan Mati di Sungai Oder
15 Agustus 2022Menteri Lingkungan Hidup Jerman Steffi Lemke mengatakan kematian massal ikan di Sungai Oder adalah bencana ekologis dan belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan sungai untuk pulih.
Lemke berbicara pada hari Minggu (14/08) di sebuah konferensi pers bersama rekannya dari Polandia, Anna Moskwa, setelah pertemuan di Szczecin, sebuah kota Polandia di Sungai Oder.
Sungai Oder mengalir dari Ceko ke perbatasan antara Polandia dan Jerman sebelum mengalir ke Laut Baltik. Ribuan ikan mati ditemukan di Sungai Oder. Otoritas setempat telah memperingatkan agar penduduk, juga hewan peliharaan dan ternak mereka, untuk tidak menyentuh air sungai.
Sepuluh ton ikan mati telah diangkat dari sungai itu minggu lalu, tetapi Mokswa mengatakan penyebab kematian massal masih belum ditentukan.
"Sejauh ini, setidaknya 150 sampel air dari Sungai Oder telah diuji. Tak satu pun dari penelitian tersebut yang mengkonfirmasi adanya zat beracun. Pada saat yang sama, kami menguji ikan. Tidak ada merkuri atau logam berat lainnya yang ditemukan di dalamnya," katanya.
Dia mengatakan beberapa sampel air dari Sungai Oder sedang dikirim ke laboratorium asing untuk diuji kandungan sekitar 300 zat.
Lemke berpendapat, bahwa pihak berwenang Jerman tidak cukup cepat diberitahu setelah ikan mati terdeteksi di Polandia dan mengatakan komunikasi antara kedua negara harus ditingkatkan.
Zat beracun tidak lagi ditemukan
Pada akhir Juli, para pemancing Polandia melaporkan telah memindahkan berton-ton ikan mati dari Oder dekat kota Olawa, sekitar 300 kilometer ke hulu dari lokasi ikan mati saat ini.
Pada saat itu, otoritas yang berbasis di kota Wroclaw, Polandia, di dua lokasi di Oder mendeteksi zat beracun yang kemungkinan besar merupakan pelarut mesitylene, yang diketahui memiliki efek toksik pada ikan. Namun, tes selanjutnya tidak menunjukkan adanya jejak zat tersebut.
Sementara itu, sampel air yang diambil oleh pihak berwenang di sisi sungai Jerman di negara bagian Brandenburg telah mengindikasikan tingkat pencemaran merkuri yang signifikan, lapor penyiar publik RBB pada hari Jumat.
Ikan stres karena suhu air
Peneliti perikanan Christian Wolter mengatakan, ikan-ikan di sungai sedang berjuang, karena tingkat oksigen yang lebih rendah yang disebabkan oleh tingkat air yang rendah secara historis (tren sejak 2018) dan suhu air yang tinggi sekitar 25 derajat Celcius.
"Ketika ikan stres, respirasi naik," katanya, yang berarti kehidupan akuatik membutuhkan lebih banyak oksigen.
Situasi ini telah diperburuk oleh pembuangan air limbah ke Oder. "Ini legal dan biasanya tidak masalah," jelas Wolter. "Tetapi dengan tingkat air yang rendah, terdapat konsentrasi garam dan bahan organik [yang mengonsumsi oksigen] yang lebih tinggi."
Selain itu, di sisi Polandia Oder juga sedang dibangun groin - struktur pelindung tepi sungai yang dibuat dengan batu, tanah, dan kerikil untuk mencegah erosi. Hal ini telah meningkatkan sedimen, yang juga mengurangi kadar oksigen di perairan yang sudah dangkal, kata Wolter.
Tidak ada kerjasama antara Jerman dan Polandia
Kelompok-kelompok lingkungan Jerman menyalahkan langkah-langkah konservasi air yang tidak memadai, serta kurangnya kerja sama lintas batas di sungai perbatasan yang melintasi Republik Ceko, Polandia, dan Jerman.
"Bencana ekologis ini tidak akan sebesar ini jika pihak berwenang Jerman dan Polandia bekerja sama lebih intensif," kata Antje von Broock, direktur pelaksana Asosiasi Jerman untuk Lingkungan dan Konservasi Alam (BUND), seraya menambahkan bahwa peringatan yang ditargetkan seharusnya diberlakukan.
"Ikan-ikan mati telah mati mengambang di Oder sejak akhir Juli, sekarang dalam jarak beberapa ratus kilometer. Jika kematian ikan memang terbukti akibat akibat beracun, ekosistem yang beragam dan sehat dapat menahan zat beracun di sungai dengan lebih baik. Oleh karena itu, kematian ikan juga merupakan dampak dari perencanaan yang buruk selama puluhan tahun dalam pengelolaan air dan kurangnya dana kronis untuk perlindungan air," papar
Anggota parlemen Malgorzata Tracz dari Partai Hijau Polandia mengatakan kepada DW bahwa meskipun telah memperingatkan pihak berwenang tentang bencana ekologi di Oder, lembaga pemerintah Polandia bahkan tidak memperingatkan penduduk bahwa mereka tidak boleh menyentuh air sungai.
Dia mengatakan bahwa sekitar delapan ton ikan ditemukan di dekat Olawa. "Masalahnya sangat besar," katanya. "Ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan atau yang akan diatasi dengan sendirinya. Komunitas nelayan setempat sangat ketakutan dengan situasi ini."
Baik BUND maupun Malgorzata Tracz mengatakan bahwa Komisi Internasional untuk Perlindungan Oder, sebuah kesepakatan bersama antara Polandia, Republik Ceko dan Jerman untuk melindungi jalur air ini perlu dijalankan.
Pemerintah Jerman dan Polandia telah mengatakan bahwa kematian massal ikan adalah bencana lingkungan yang besar dan jalur air membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum kembali normal. (vlz/yf)