1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiGlobal

Laporan Oxfam: Miliarder Makin Kaya dengan Lebih Cepat

20 Januari 2025

Oxfam memperkirakan triliuner akan muncul dalam dekade berikutnya karena 1% orang terkaya saat ini memiliki 45% kekayaan global. Sementara 44% manusia bertahan hidup dengan kurang dari $6,85 (Rp112.031) per hari.

https://p.dw.com/p/4pMFJ
Kota resor di French Riviera, kapal pesiar dan perahu layar di Pelabuhan Le Vieux di Laut Mediterania
Tahun lalu, muncul 204 miliarder baru dengan total kekayaan yang meningkat sebesar $2 triliun pada tahun 2024Foto: Artur Bogacki/Zoonar/picture alliance

Kesenjangan di dunia semakin meningkat karena 'oligarki aristokrat' mengumpulkan kekayaan dengan cepat, menurut laporan Oxfam yang diterbitkan pada hari Senin (20/01).

Menjelang Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, laporan berjudul 'Takers Not Makers' menyebutkan bahwa kekayaan miliarder melonjak sebesar $2 triliun (sekitar Rp32.720 triliun) pada tahun 2024, tumbuh tiga kali lebih cepat dari tahun sebelumnya.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa 1% orang terkaya kini memiliki 45% kekayaan global, sementara 44% umat manusia hidup dengan kurang dari $6,85 (Rp112.031) per hari, dan tingkat kemiskinan global hampir tidak berubah sejak 1990.

"Kami menyajikan laporan ini sebagai peringatan keras bahwa orang-orang biasa di seluruh dunia sedang dihancurkan oleh kekayaan yang luar biasa dari segelintir orang,” ujar Direktur Eksekutif Oxfam, Amitabh Behar.

Orang kaya semakin kaya

Hal lain yang diangkat dalam laporan itu adalah pernyataan bahwa para triliuner diperkirakan akan muncul dalam satu dekade ke depan karena kekayaan 10 miliarder terkaya tumbuh rata-rata $100 juta atau Rp1,6 triliun per hari, selama 10 tahun terakhir.

Behar memperingatkan bahwa sebuah sistem ekonomi telah tercipta di mana "para miliarder sekarang cukup mampu membentuk kebijakan ekonomi, kebijakan sosial, yang pada akhirnya memberikan mereka lebih banyak keuntungan.”

Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa 1 dari 10 perempuan di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem, dengan penghasilan kurang dari $2,15 (Rp35,174) per hari. Selain itu, perempuan juga menyediakan 12,5 miliar jam kerja tidak dibayar setiap hari, yang menambah sekitar $10,8 triliun ekonomi global, tiga kali lipat nilai industri teknologi global.

Kebijakan Trump dapat memicu ketidaksetaraan

Presiden AS Donald Trump juga disebut dalam laporan Oxfam karena kebijakan-kebijakannya, termasuk pemotongan pajak dan deregulasi. Trump dikritik karena berpotensi memicu ketimpangan dan semakin memperkaya para miliarder, termasuk Elon Musk - yang merupakan pendukung utama kampanye pemilihan kembali Trump.

Seorang tunawisma tidur di zona pejalan kaki di München, Jerman
Laporan Oxfam menunjukkan bahwa 1 dari 10 perempuan di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstremFoto: Peter Kneffel/picture alliance

"Permata mahkota oligarki ini adalah seorang presiden miliarder, didukung dan dibeli oleh orang terkaya di dunia, Elon Musk, yang memimpin ekonomi terbesar di dunia," kata Behar.

Di Davos, para pengunjuk rasa dengan spanduk bertuliskan "kenakan pajak kepada orang kaya” dan "bakar sistem” berkumpul menjelang pertemuan yang diperkirakan akan berfokus pada strategi ekonomi, kecerdasan buatan, dan konflik global.

Setidaknya 3.000 peserta hadir, termasuk para pemimpin dunia dan eksekutif bisnis.

mel/ha (AP, AFP, dpa)