Lagu Tradisi Paskah
25 April 2011Hari raya Paskah baru berlalu hari Minggu (24/04). Hari Senin (25/04) di Jerman dirayakan sebagai Ostermontag, atau Senin Paskah, yang masih hari libur. Setelah itu Paskah sudah berlalu sepenuhnya. Tetapi ada hal-hal yang masih mengingatkan orang pada Paskah. Telur-telur yang dihias berwarna-warni, juga coklat-coklat dalam bentuk kelinci Paskah masih dapat ditemukan di pasar swalayan dan toko-toko sampai beberapa hari mendatang.
Kelinci Paskah
Tradisi menghias telur dan menghadiahkan coklat berbentuk kelinci bukan inti utama perayaan Paskah, tetapi inilah yang paling banyak dikenal di Jerman. Terutama untuk anak-anak, telur warna-warni dan kelinci Paskah adalah sesuatu yang menyenangkan. Dan untuk tradisi Paskah juga ada lagu-lagunya. Misalnya lagu Jerman yang judulnya, Stups der kleine Osterhase. Dalam bahasa Indonesianya: Stups, si kelinci Paskah kecil, yang dinyanyikan Rolf und Seine Freunde.
"Stups, si kelinci Paskah kecil selalu jatuh hingga hidungnya menyentuh tanah. Ke manapun ia pergi, pasti ada saja ulahnya. Baru-baru ini Stups meletakkan telur di sepatu nona Meier. Pagi hari ketika nona Meier bangun, kekacauan mulai terjadi. Ia memasukkan kakinya ke dalam sepatu dan menjerit, "aduh!" Ketika ia melihat telur yang hancur ia langsung tahu siapa yang melakukannya." Itulah tadi kisah seekor kelinci kecil bernama Stups, yang dituangkan dalam bentuk lagu.
Tradisi di Eropa
Apa kaitan antara kelinci, Paskah dan telur? Gunther Hirschfelder, peneliti tradisi dan adat-istiadat menjelaskan, "Dalam banyak agama, juga agama Kristen, telur menjadi simbol kebangkitan. Jadi di abad ke-3 pun telur sudah puanya peranan besar dalam tradisi Kristen. Antara abad ke-14 dan 16 mulai timbul tradisi kelinci Paskah. Di Alkitab, dalam cerita tentang sebuah perayaan, seekor binatang disinggung, yaitu sejenis mamalia yang hidup di sebagian Afrika dan Timur Tengah."
Hirschfelder menjelaskan, binatang yang tidak hidup di Eropa ini kemudian salah diterjemahkan oleh Augustinus, filsuf dan guru besar agama di awal Masehi, menjadi kelinci. Jadi kelincilah yang kemudian masuk ke dalam tradisi Kristen. Dalam paruh kedua abad ke-20, lewat industri coklat, kelinci Paskah menjadi simbol massal.
Menurut Gunter Hirschfelder, kelinci sebagai simbol Paskah semakin mendesak telur. Baginya, jika orang membeli telur yang sudah dihias dan diwarnai, orang tidak sepenuhnya menghayati tradisi Paskah. Yang benar adalah jika orang menghiasnya sendiri, bersama-sama keluarga atau teman, sehingga itu mendorong interaksi dengan orang lain.
Telur Paskah
Di lain pihak, di toko orang juga dapat membeli coklat berbentuk telur, baik besar maupun kecil, spesial di masa Paskah. Lagipula rasanya, tidak kalah enak dengan coklat yang berbentuk kelinci. Lagu yang menceritakan telur Paskah juga ada, misalnya tentang telur Paskah bernama Eggbert dalam Eggbert the Easter Egg yang dinyanyikan Rosemary Clooney.
"Eggbert si telur Paskah, adalah sebuah telur Paskah kecil. Telur paling lucu yang kamu pernah lihat di jendela toko. Setiap hari anak-anak datang. Mereka berdesakan di depan kaca toko dan berbicara kepada Eggbert. Eggbert menangis, karena ia tidak dapat menjawab. Tetapi tiba-tiba awan berlalu dan matahari bersinar cerah. Begitu hangatnya hingga Eggbert, si telur, terbelah dua. Seekor anak ayam meloncat dari telur, dan anak-anak mendengar ia berkata, 'Eggbert mengucapkan selamat Hari Paskah!'"
Marjory Linardy
Editor: Edith Koesoemawiria