Kunjungi Yunani, Merkel Dukung Penghematan
11 April 2014Sehari setelah Yunani kembali berjejak ke pasar uang, Kanselir Jerman, Angela Merkel melawat ke ibukota Athena. Jumat (11/4) ia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Antonis Samaras. Diyakini keduanya akan membahas kelanjutan program pengetatan anggaran Yunani.
Merkel sebelumnya sudah mengisyaratkan sikapnya terhadap kebijakan Samaras di Athena. Menurutnya Yunani mengambil jalan sulit, "tapi kita akan selalu ada untuk menolong," katanya. Jurubicara Merkel, Steffen Seibert baru-baru ini memuji keberhasilan pemerintah Yunani mengontrol anggaran.
Kerusuhan seperti yang terjadi pada kunjungan terakhir Merkel di Athena, Oktober 2012 silam, urung terjadi. Saat itu Merkel banyak dihujat lantaran memaksakan pengetatan anggaran buat pemerintah Yunani.
Penerimaan Pasar Modal
Kepolisian Athena melarang aksi demonstrasi di sekitar kantor pemerintahan, menyusul ledakan bom mobil hari Kamis (10/4) yang menyebabkan kerugian material. Awalnya kelompok serikat buruh, partai oposisi terbesar Syriza dan kelompok-kelompok otonom sayap kiri berniat menggelar unjuk rasa menyambut kedatangan Merkel.
Kamis kemarin Yunani menerbitkan obligasi dengan bunga nominal sebesar 4,75 persen selama lima tahun. Langkah tersebut mendatangkan dana segar sebesar 3 miliar Euro dari pasar modal, sekitar 500 juta Euro lebih banyak dari yang diperkirakan pemerintah Yunani.
Meski menyambut penerimaan positif pasar modal, PM Samaras mewanti-wanti agar Yunani tidak segera berpuas diri, "jangan lakukan kesalahan. kita masih harus menempuh jalan panjang," tukasnya di televisi nasional. Komisi Eropa dan Badan Moneter Internasional turut mengucapkan selamat atas keberhasilan Athena. Penerimaan pasar "adalah isyarat bahwa Yunani berada di jalur yang benar," kata Direktur IMF, Christine Lagarde.
Kritik sebaliknya datang dari barisan oposisi. Alexis Tsipras, ketua umum partai oposisi kiri terbesar di Yunani menuntut pemerintahan Samaras mengupayakan penghapusan utang. Menurutnya penduduk Yunani selama ini tidak menikmati kemajuan di pasar modal. Bagaimanapun juga situasi perekonomian dinilai tetap labil dan tingkat pengangguran masih berada di kisaran 27 persen.
rzn/ab (dpa,rtr)