Kuliah Jurusan Filsafat di Jerman, Apa Saja yang Dipelajari?
Kelebihan kuliah jurusan Filsafat di Jerman adalah kultur saintifik yang kuat, pemikiran bebas dan literatur lengkap.
Sistem perkuliahan berupa kuliah umum dan seminar
Di jurusan Filsafat Universität Bonn, di mana Arnold Budhi Prasetyo menuntut ilmu, terdapat dua sistem perkuliahan yaitu kuliah umum dan seminar. Pada semester musim dingin dosen akan memberikan kuliah umum Ilmu Filsafat Dasar. Lalu pada semester musim panas dosen akan mengadakan seminar-seminar dengan tema yang spesifik, contohnya ide seorang filsuf yang akan didalami.
Empat modul yang harus dipelajari
Modul pertama adalah epistemologi yang membahas tentang hal yang abstrak, contohnya membicarakan tentang kebenaran. Modul yang lain adalah etika, yang bahas tentang apa itu baik dan buruk. Lalu berikutnya modul logika yang ajarkan tentang bagaimana cara berpikir dan berargumentasi. Dan yang terakhir adalah modul sejarah filsafat, yang bahas ide-ide filsuf dari zaman dahulu sampai zaman modern.
Filsafat Jerman mengedepankan kelogisan dan kerasionalitasan
Menurut Arnold selama ia berkuliah jurusan Filsafat di Jerman, ia cukup banyak mempelajari bagaimana cara berpikir yang logis, sistematis, terstruktur dan rasional. “Filsafat di sini (Jerman-Red) sangat menekankan kelogisan dan kerasionalitasan,” katanya.
Keuntungan berkuliah jurusan Filsafat di Jerman
“Karena Jerman ini dari dulu kultur pemikiran bebasnya dan kultur saintifiknya sangat kuat jadi di sini kita bisa berargumen bebas. Apa pun kita bisa bebas sampaikan itu di kelas atau di mana pun,” ujar Arnold. Keuntungan berikutnya adalah mengenai bantuan universitas yang kerap melengkapi bahan literatur berupa jurnal-jurnal internasional yang cukup komprehensif.
Belajar di luar kelas: pentingnya berdiskusi dan baca buku
Menurut Arnold belajar di luar kelas sangat lah penting. “Karena di luar kelas misalnya kita jalan-jalan di alam, berdiskusi dengan teman, itu kita lebih bisa mendapatkan inspirasi dan akhirnya ajaran yang kita dapatkan di kelas itu bisa kita sambung-sambungkan idenya,” katanya. Selain itu yang tak kalah penting adalah memperkaya wawasan dengan banyak membaca buku-buku filsafat. (Ed:na)