Kualitas Udara Singapura0 Memburuk Karena Kabut Asap
24 September 2015Singapura menyebutkan hari Kamis (24/09/15), kualitas udara di kawasannya sudah mencapai taraf "sangat tidak sehat". Kawasan udara Singapura tertutup asap tebal akibat kebakaran hutan di Sumatra.
"Kondisi kabut asap di Singapura sudah jauh lebih memburuk sejak semalam, kabut asap tebal dari Sumatra terbawa angin selatan," demikian disebutkan dalam pernyataan Badan Lingkungan Hidup Singapura.
Selanjutnya disebutkan, angka kadar pencemaran Pollutant Standards Indeks sudah menjangkau tingkat "sangat tidak sehat".
Pemerintah Singpaura menyarankan penduduknya untuk "menghindari kegiatan fisik yang terlalu lama atau kegiatan fisik berat" di luar ruangan dan mendesak terutama warga usia lanjut, wanita hamil serta anak-anak untuk sedapat mungkin tinggal di rumah.
Ibu Rumah Tangga Asnah Mohamad, 62 tahun, mengatakan, dia dan temannya menggunakan kerudung mereka untuk menutupi wajah, ketika dalam perjalanan menuju masjid untuk merayakan Idul Adha.
"Suami saya tidak bisa meninggalkan rumah, karena kondisi jantungnya. Jadi saya mewakili dia untuk mengambil daging kurban," kata Asnah kepada kantor berita AFP.
"Kami berharap, situasi bisa cepat membaik. Tapi, apa yang bisa kami lakukan? Pergi ke sana (Indonesia) dan mengguyurkan air ke atas apinya?"
Singapura selama beberapa minggu terkakhir tertutup kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia. Inilah kondisi kabut asap terburuk di negara kota itu sejak pertengahan 2013.
Situasi terburuk akibat kabut asap dialami Singapura tahun 1997-1998, ketika asap mengakibatkan kerugian ekonomi sekitar 9 miliar Dolar Singapura.
Situasi kebakaran hutan tahun ini diperburuk oleh fenomena cuaca panas El Nino.
hp/yf (afp, dpa)