1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Krisis Perusahaan Otomotif

27 Februari 2009

Krisis perusahaan otomotif dan reaksi Presiden Amerika Serikat Barack Obama terhadap krisis keuangan saat ini menjadi sorotan media cetak Eropa.

https://p.dw.com/p/H2hP
Salah seorang pekerja berdemonstrasi di pabrik utama Opel di Rüsselsheim, Kamis (26/02)Foto: picture-alliance/ dpa

Tentang krisis industri otomotif, harian Perancis Derniéres Nouvelles d’Alsace yang terbit di Strasburg menulis

„Saab secara praktis bangkrut akibat krisis induk perusahaan General Motors. Masa depan Volvo anak perusahaan Ford masih belum jelas dan ketakutan dalam anak perusahaan GM Opel, terutama di Jerman, tapi juga di Belgia, Inggris dan Polandia semakin besar. General Motors menunjukkan rekor angka defisit dan tidak akan mengeluarkan satu sen pun untuk anak-anak perusahaannya di Eropa, justru sebaliknya. Di Strasburg sisa uang mengalir ke kas induk perusahaan di Detroit. Obama, yang sedang memerangi krisis di Amerika Serikat, tidak akan memberi hadiah kepada anak-anak perusahaan otomotif di Eropa. Yang ideal jika Opel diambilalih oleh perusahaan otomotif Jerman. Tapi siapa yang masih dapat menanam investasi di benua lama Eropa ini? Semua membutuhkan suntikan dana, dan tidak ada program investasi untuk Eropa, karena Uni Eropa menentang segala bentuk intervensi. Sejak musim gugur lalu, Komisi Eropa tidak berdaya menghadapi krisis tersebut dan tidak mengambil inisiatif apapun, kecuali menginjak rem di semua bidang.“

Ketakutan akan masa depan perusahaan otomotif Opel menjadi sorotan harian Jerman Franfkurter Rundschau

„Di masa-masa sulit ini merupakan suatu tanda harapan. Di seluruh Eropa pekerja Opel berdemonstrasi untuk membela tempat kerjanya dan mengirimkan pesan yang kuat melawan fatalisme dan egoisme. Di sini hidup solidaritas Eropa, yang di hari-hari terakhir bukan hal yang biasa. Di Inggris serikat pekerja melakukan aksi protes menentang pekerja dari Eropa Timur. Di Italia sang kepala pemerintahan mengejar-ngejar warga asing. Di Spanyol polisi melakukan operasi terhadap para migran tanpa ijin tinggal, yang ketika hari-hari baik tidak diganggu-gugat. Menentang nasionalisme perekonomian yang baru ini, perusahaan otomotif melancarkan perlawanan yang kuat. Pada Opel, persaudaraan mudah terbina, karena dijalin kemarahan yang sama terhadap musuh bersama, yakni ibu yang kejam dari Amerika Serikat. Tapi itu masih belum menyangkut rencana kongkrit untu pengurangan lapangan kerja. Baru nanti, jika tema perundingan menyangkut tempat kerja masing-masing di Rüsselsheim, Bochum atau Antwerpen, akan menunjukkan, apa nilai pernyataan solidaritas saat ini.

Tentang reaksi Presiden Amerika Serikat Barack Obama terhadap krisis keuangan saat ini harian Swiss Tages-Anzeiger menulis

„Bulan September 2001 Bush dihantam serangan teror di New York dan Washington. Masa kepresidenannya ditandai dengan reaksi terhadap ancaman baru serta cara bagaimana ia menghidupkan kembali kepercayaan warganya. Di depan Obama terbentang ancaman, yang setidaknya memiliki kekuatan menghancurkan yang sama. Kebangkrutan industri keuangan membawa seluruh dunia ke dalam resesi yang sangat berat. Kepercayaan terhadap perbankan begitu terguncang, sehingga hanya tinggal titik balik yang tidak pandang bulu yang dapat membantu. Obama adalah pengambil keputusan yang keras, tapi selama ini melunak. Bila tidak ingin gagal seperti pendahulunya, ia sekarang harus mengandalkan modal politiknya dan mengambil tali kekang industri keuangan.“ (dk)