Korut Hentikan Program Nuklir dan Rudal
21 April 2018Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengumumkan hari ini, negaranya akan menghentikan tes nuklir dan rudal untuk waktu yang belum ditetapkan, dan menutup sebuah instalasi nuklir. Demikian dilaporkan kantor berita KCNA.
Pengumuman Kim tersebut untuk pertama kalinya jadi pernyataan resmi pertama Korea Utara menyangkut penghentian program nuklirnya. Langkah ini berkaitan dengan pertemuan bersejarah antar Korea Utara dan Selatan akhir bulan ini, dan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump bulan depan.
Kim Jong Un mengatakan, mulai 21 April, Korea Utara akan menghentikan uji coba nuklirnya, dan meluncurkan rudal balistik antar benua. Korea Utara akan menutup sebuah instalasi nuklir di bagian utara negara itu untuk menunjukkan niat menghentikan uji coba nuklir."
Baca juga: Korea Utara dan Selatan Sepakati Konferensi Tingkat Tinggi
Berita amat bagus
Sambil menyinggung "penyelesaian produksi senjata nuklir" Kim Jong Un mengatakan: "Kami tidak butuh lagi uji coba nuklir dan peluncuran rudal jarak menengah dan antar benua. Jadi misi instalasi nuklir sudah selesai."
Presiden AS Donald Trump adalah salah seorang yang memberikan reaksi paling cepat dengan mengatakan lewat jejarin sosial Twitter: "Korea Utara setuju menghentikan semua uji coba nuklir dan menutup sebuah instalasi penting. Ini berita sangat baik bagi Korea Utara dan dunia. Ini kemajuan besar!"
Baca juga: Bagaimana Dunia Bereaksi Atas Rencana Pertemuan Kim Jong Un - Trump?
Baca juga: Opini: Dunia Nantikan Adu Mulut Baru antara Donald Trump dan Kim Jong Un
Kantor Kepresidenan Korea Selatan menilai pengumuman Korea Utara sebagai "langkah penting". Tetapi Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera memperingatkan untuk tidak gegabah dan tidak melonggarkan tekanan terhadap Korea Utara.
Cina menyambut baik pengumuman dan menekankan sokongannya terhadap Pyongyang. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Lu Kang mengatakan, "Cina percaya, keputusan untuk menghentikan uji coba nuklir dan memfokuskan diri pada pengembangan ekonomi serta perbaikan standar hidup rakyat, akan membantu pelonggaran ketegangan di Semenanjung Korea."
ml/ap (AP, Reuters, AFP)