Konsistensi Dortmund dan Mönchengladbach

Persaingan diantara 4 klub pemuncak klasemen memang begitu ketat. Di pekan ke-22, Dortmund dan Gladbach hanya mampu unggul 1 gol dari lawan-lawan mereka. Sementara Bayern melewati laga tanpa gol dengan Freiburg.

Melihat hasil pertandingan Bundesliga musim ini, reporter olahraga Deutsche Welle Jefferson Chase menilai Dortmund dan Gladbach pantas berada di dua peringkat teratas. Namun Bayern yang meraih lebih sedikit peluang gol dari tim-tim di posisi bontot tidak seharusnya berada di peringkat tiga. Alasannya? Para pemain asuhan Jürgen Klopp dan Lucien Favre memiliki strategi permainan dan mereka konsisten.

Disiplin Dortmund dan Gladbach

Sistem Dortmund bekerja dengan menekan pertahanan lawan menggunakan dua atau tiga penyerang. Sebuah kerja keras yang membutuhkan banyak lari. Kualitas yang dibanggakan Klopp usai menaklukkan Hertha Berlin 1-0. "Saya benar-benar antusias mengenai kemauan keras dan sikap para pemain di tim saya," ujar Klopp ke barisan wartawan.

Fokus juga menjadi kunci bagi Dortmund untuk kembali meraih sukses di tahun 2012. Meski mereka harus maju tanpa dua pemain tengah andalan, Mario Götze dan Shinji Kagawa yang cedera.

Gladbach tidak berbeda jauh dengan Dortmund. Mereka memang cenderung bermain bertahan dan lebih dikenal sebagai tim serangan balik, namun hasilnya sama, yakni kemenangan. Gladbach menjadi lawan yang sulit dijatuhkan apabila sudah unggul lebih dulu. Seperti di babak pertama laga melawan Kaiserslautern. The Foals menang dengan skor akhir 2-1.

Kekuatan terbesar Gladbach adalah tiga pemain, Marco Reus, Patrick Herrmann dan Juan Arango, yang mampu menyarangkan tendangan jarak jauh. Dalam hal ini, Gladbach sedikit lebih unggul dari Dortmund. Makanya sangat disayangkan bahwa Herrmann cedera tulang selangka yang memaksanya dibangkucadangkan selama beberapa minggu ke depan.

Jefferson Chase/Carissa Paramita

Editor: Hendra Pasuhuk