1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Penegakan HukumIndonesia

Komnas HAM Ungkap Fakta soal Luka Tembakan Brigadir J

26 Juli 2022

Komnas HAM akui sudah bisa menyimpulkan soal luka di tubuh Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo. Komnas HAM ungkap perbedaan jarak luka tembak di tubuh Brigadir J.

https://p.dw.com/p/4Ee2A
Gambar ilustrasi garis polisi
Gambar ilustrasi garis polisiFoto: picture-alliance/F. Duezl

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan ada perbedaan jarak luka tembak di tubuh Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Anam mengatakan jarak luka tersebut berbeda-beda.

"Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami," katanya di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakpus, Selasa (26/07).

Menurutnya, luka tembak di tubuh Brigadir Yoshua terdiri dari luka peluru masuk dan keluar. Hal itu membuat jumlah luka tersebut berbeda.

"Ada pertanyaan, kenapa kok jumlah lukanya masuk dan keluar berbeda? Jumlah luka masuk dan keluar berbeda karena memang ada yang masuk dan keluarnya memang pelurunya masih bersarang di tubuh, sehingga jumlahnya berbeda," katanya.

Sebelumnya, Komnas HAM mengaku sudah bisa menyimpulkan soal luka di tubuh Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas dalam baku tembak dengan Bharada E di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo. Namun, Komnas HAM akan menunggu hasil dari proses ekshumasi jenazah Brigadir J.

"Sebenarnya kami juga bisa langsung menarik titik-titik kesimpulan. Namun, demikian karena masih ada proses ekshumasi, kami tunggu proses ekshumasi," kata Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin (25/07).

Pria yang akrab disapa Cak Anam itu menyampaikan, prinsip imparsialitas telah diterapkan dalam pengecekan luka di tubuh Brigadir J. Komnas HAM telah meminta keterangan dari keluarga, ahli, hingga dokter RS Polri yang melakukan autopsi.

Cak Anam melanjutkan, kepada keluarga, ahli, dan dokter forensik RS Polri, Komnas HAM mendalami perihal jenis, karakter, dan penyebab luka Brigadir J. Hasilnya, Komnas HAM saat ini sudah mengantongi catatan yang sangat mendalam perihal luka Brigadir J.

"Kami punya catatan yang sangat, sangat mendalam. Kalau kemarin kan cuman mendalam saja, ini sangat-sangat mendalam. Kalau ditanya apakah kami bisa menyimpulkan, secara proses yang harus imparsial yang harus komprehensif kami tidak boleh menyimpulkan sekarang," sambung Cak Anam.

Komnas HAM pun menyatakan tidak lagi mempersoalkan perihal luka di tubuh Brigadir J. Kecuali nantinya ada informasi terbaru mengenai luka tersebut. (pkp/ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Komnas HAM Ungkap Luka Brigadir J Diduga Tembakan dari Jarak Berbeda-beda