Ketika Bumi Lombok Bergoyang
Puluhan kehilangan nyawa menyusul gempa di Lombok. BNPB meyakini jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Lambatnya proses evakuasi lantaran minimnya personil dan alat berat mengancam keselamatan para penyintas bencana.
Terdampar di Surga
Sekitar 1.200 wisatawan sempat terdampar di Gili Trawangan. Kondisi perairan yang dangkal tidak memungkinkan penggunaan kapal besar. Akibatnya proses evakuasi berjalan lambat. Kementerian Perhubungan terpaksa menurunkan sejumlah kapal kecil yang rata-rata hanya mampu mengangkut puluhan penumpang.
Nestapa di Timur dan Utara
Gempa terutama meluluhlantakkan Lombok Utara dan Timur. Najmul Akhyar, Bupati Lombok Utara, mengatakan hingga 80% wilayahnya luluh lantak akibat gempa. "Kami membutuhkan alat berat karena sebagian masjid runtuh dan kami mencurigai jemaah masih terjebak di dalam," katanya kepada Metro TV.
Rumah Beratap Tenda
Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengklaim hingga 20.000 penduduk harus diungsikan dari rumah masing-masing. Kebanyakan ditampung di tenda darurat yang dibangun menyusul gempa bumi akhir Juli silam. Hingga beberapa hari lalu penduduk yang terdampak gempa pertama masih memilih bertahan di kamp pengungsian.
Kerusakan Merajalela
Proses evakuasi dipersulit oleh kerusakan yang diakibatkan gempa bumi. BNPB melaporkan banyak ruas jalan dan jembatan yang tidak bisa dilalui. Selain itu sebagian besar pasokan listrik di Lombok terhenti, Kerusakan bahkan juga terjadi di kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali.
Membludak Hingga ke Lahan Parkir
Sebagian besar rumah sakit di Lombok juga kewalahan menghadapi jumlah pasien yang membutuhkan perawatan. Di beberapa tempat, pihak rumah sakit terpaksa menginapkan pasien di bagian luar lantaran fasilitas yang mengalami kerusakan. Tampak pada gambar pasien yang dirawat di pelataran parkir Rumah Sakit Umum Daerah Mataram.
Berburu Tempat di Langit
Ketika petugas gabungan dan sukarelawan masih berupaya menemukan korban terakhir, sebagian wisatawan berusaha meninggalkan Lombok. Tidak sedikit warga lokal yang membantu mengantar turis ke bandara menyusul lumpuhnya fasilitas transportasi kota. Serbuan penumpang yang ingin mempercepat jadwal keberangkatan berusaha diantisipasi oleh pihak Bandar Udara Lombok dengan menyiagakan pesawat tambahan.
Asa di Balik Timbunan
BNPB memperkirakan jumlah korban jiwa akan terus bertambah. Pasalnya proses evakuasi di sebagian wilayah masih dilakukan secara manual, tanpa alat berat. Jurubicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho meyakini masih banyak penduduk yang tertimbun reruntuhan bangunan dan belum diselamatkan. rzn/p (rtr, dpa, ap)