Kesepakatan Rusia dan Ukraina
5 Januari 2006Harian Spanyol EL Pais menurunkan komentar berjudul “Pertikaian Gas Peringatan Pertama“.
"Dengan dicapainya kesepakatan, Rusia dan Ukraina tidak kehilangan muka. Memang harga gas dinaikkan, tapi tidak keterlaluan seperti yang diinginkan Rusia. Meskipun rinciannya masih membingungkan, kompromi yang dicapai melegakan. Namun krisis itu merupakan peringatan pertama bagi semua pihak, termasuk Uni Eropa, yang secara tidak langsung ikut menyulutnya. Sekarang Uni Eropa menghadapi tugas untuk meningkatkan diversifikasi impor sumber energi, bila tidak tidak ingin tergantung dari konjunktur atau sikap pimpinan politik d inegara pemasok."
Pengadaan energi akan menjadi alat politik, demikian tulis harian Serbia Danas yang terbit di Beograd.
"Krisis gas tidak hanya menyingkap bagaimana dampaknya bagi Eropa, melainkan juga menunjukkan adanya ketergantungan besar terhadap gas dari Rusia. Dan energi semakin dijadikan alat politik, seperti yang oleh beberapa analisis disebut sebagai imperialisme energi modern."
Harian Belanda De Volksrant berkomentar, Uni Eropa perlu lebih sepakat dalam menghadapi Rusia.
"Ketergantungan terhadap sumber energi Rusia kemungkinan akan meningkat. Dengan latar belakang ini, dapat dipahami imbauan agar Eropa menciptakan kesatuan dalam politik energi. Paling tidak negara-negara Eropa berusaha melakukan perundingan dengan Rusia untuk mendapatkan kesepakatan mengenai harga gas dan suplainya. Tapi ucapan memang lebih mudah ketimbang melakukannya. Pada kenyataannya Uni Eropa masih tetap belum memiliki kebijakan politik yang jelas terhadap Rusia."
Berakhirnya pertikaian mengenai masalah gas antara Rusia dan Ukraina juga dikomentari harian Austria Salzburger Nachrichten.
"Konflik mengenai harga dan suplai gas Rusia ke Ukraina mengingatkan Eropa betapa ketergantungan terhadap pasokan energi dapat menimbulkan dampak yang menyakitkan. Pertikaiannya tidak menyangkut politik ekonomi dan energi. Tapi menggunakannya sebagai senjata untuk mencapai tujuan politik. Ini menunjukkan bahwa jalan yang diambil Presiden Putin tidak dapat dipercayai. Bila menyangkut politik kekuasaan dan menerapkan kepentingan sendiri, Presiden Putin melakukan tekanan dan pemerasan."
Harian ekonomi Jerman Handelsblatt yang terbit di Düsseldorf menulis:
"Kesepakatan dalam pertikaian gas antara Rusia dan Ukraina lebih cepat dicapai dari yang diharapkan. Komprominya hanya dapat bertahan untuk waktu lama, bila kedua belah pihak mengubah sikapnya. Amerika Serikat dan Uni Eropa dituntut untuk terlibat dalam dialog antara pemerintah di Moskow dan Kiew mengenai jaminan pemasokan energi."