Kesalahan Tidak Hanya Pada Kapten Kapal
19 Januari 2012Kecelakaan kapal pesiar mewah Costa Concordia menjadi sorotan harian Perancis Le Monde
"Tentu saja orang selalu dapat selalu menekankan bahwa kesalahan manusialah yang ada di awal tragedi Costa Concordia, bukan mempertanyakan kredibilitas seluruh sektor kapal pesiar. Orang dapat mengatakan itu karena kutukan pada kapal tersebut yang tahun 2008 lalu saat memasuki pelabuhan di Palermo sudah mengalami kecelakaan berat. Dan orang dapat mengatakan bahwa kecelakaan kapal Titanic terjadi sekitar 100 tahun lalu. Tapi dengan gambar-gambar kapal laut raksasa yang terguling ke samping, seluruh sektor kapal pesiar diragukan. Tragedi ini dapat mengancam pertumbuhan kokoh tahun-tahun terakhir yang tetap bertahan meskipun adanya krisis keuangan global tahun 2008.”
Sementara harian Spanyol El Periodico de Catalunya berkomentar
“Kapten kapal Francesco Schettino melanggar peraturan mendasar transportasi pelayaran yang dikenal setiap anak. Pihak kehakiman harus menindaknya dengan berat. Juga lokasi kecelakaan, dimana kejadiannya kembali mengambil tempat di Italia, tidak dapat dimaafkan. Tapi kapten kapal tidak menanggung sendiri kesalahannya. Perusahaan pelayaran harus menjelaskan, bagaimana mereka dapat menyerahkan kepercayaan komando sebuah kapal dengan 4200 penumpang terhadap orang semacam itu. Tampaknya Schettino sejak lama sudah memiliki tendensi mengemudikan kapal terlalu dekat ke pantai. Selain itu kekacauan dalam operasi penyelamatan dan informasi tentang korban memberi bayangan hitam bagi pihak berwenang Italia."
Komunikasi antara kapten kapal pesiar mewah yang karam Costa Concordia dengan petugas pengawas pantai menjadi sorotan harian Inggris Independent
“Publikasi pembicaraan antara pengawas pantai di Livorno dan kapten kapal Costa Concordia, membuat pengawas pantai Gregorio de Falco menjadi pahlawan di Italia dan kutipan tertulis ini terungkap di mana-mana. Nasihatnya yang mencapai klimaks dalam sebuah petunjuk spontan, “ Kembalilah Anda ke kapal… ini sebuah perintah”, sebetulnya mencakup semua antisipasi yang kurang pada malam naas tersebut. De Falco membuat warga Italia yang terkejut karena kecelakaan kapal itu, yang tampaknya menjadi konfirmasi begitu banyak aspek stereotip negatif bangsa itu, setidaknya berhasil mengembalikan sedikit harga diri mereka.”
Krisis keuangan Yunani dan program upaya penyelamatan yang dilakukan Uni Eropa menjadi sorotan Harian Austria Salzburger Nachrichten
“Neraca upaya-upaya penyelamatan menyedihkan. Banyak dari apa yang semula ditakutkan jika Yunani keluar dari kawasan pengguna Euro sudah menjadi kenyataan. Krisis ini melanda inti pusat Uni Eropa. Negara-negara kunci seperti Italia terjebak dalam kepanikan pasar keuangan, negara-negara dengan peringkat kredit AAA kehilangan bonifiditasnya. Saat ini hanya Bank Sentral Eropa yang masih mampu menciptakan waktu dan ruang gerak politik, dengan mengucurkan uang bagi bank-bank dan membeli sendiri obligasi negara. Tapi ini juga berarti: Eropa tidak lagi terlalu menjadi sandera Yunani, dibanding satu tahun lalu. Dengan demikian tekanan untuk bertindak dapat ditingkatkan.”
Upaya Jerman Perancis untuk mengatasi krisis utang Uni Eropa dikomentari harian Bulgaria Sega
“Jerman dan Perancis sebagai motor Uni Eropa bekerja buruk. Kanselir Merkel dan Presiden Sarkozy menyalakan motor itu secara teratur, menyebabkan suara gaduh dan asap, tapi motor itu macet dan mati. Uni Eropa tidak beranjak dari tempat. Bukannya maju dengan dua atau bahkan beberapa kecepatan ekonomi yang berbeda, pertumbuhan ekonomi Eropa dalam tahun kedua justru terhenti. Insititusi-institusi bersama kehilangan maknanya, dan merosot seperti mobil gandengan yang terlepas ke pinggir jalan. Tapi masalahnya mungkin tidak terletak pada motor, melainkan pada bahan bakarnya, jadi pada gagasan-gagasannya. Merkel dan Sarkozy memperkecil proyek Eropa pada tingkat menyumbat lubang-lubang keuangan, dan tidak mampu memikirkan perspektif-perspektif yang menggairahkan yang dapat memimpin Uni Eropa keluar dari kelumpuhan.
DPA/DK/HP