Kapsul Antariksa Dragon Sukses Diluncurkan
22 Mei 2012Roket pengangkut Falcon 9 yang membawa kapsul ruang angkasa tidak berawak Dragon, sesuai rencana sukses diluncurkan dari stasiun ruang angkasa Cape Canaveral Selasa (22/05). Percobaan peluncuran sebelumnya (19/05) dibatalkan karena gangguan teknis. Kapsul Dragon mengangkut beban sekitar 450 kg berupa peralatan dan logistik, dan direncanakan bergabung dengan ISS Jumat (25/05).
Pendiri perusahaan SpaceX, Elon Musk menyatakan lega, roket Falcon 9 telah mengangkasa dan setelah 9 menit memasuki orbit bumi serta membuka panel kolektor sel surya. Jika sesuai rencana Dragon dapat bergabung dengan ISS pada hari Jumat, SpaceX sukses menorehkan sejarah baru dalam dunia antariksa modern.
Sebelumnya badan antariksa milik pemerintah AS, NASA yang mendominasi penerbangan ke ISS. Pengiriman peralatan dan logistik setelah dihentikannya misi ulang alik AS, biasanya menggunakan pesawat ruang angkasa Rusia, Progress atau roket Jepang HTV dan roket pengangkut Eropa ATV. Kini perusahaan swasta SpaceX milik milyarder Elon Musk, pendiri perusahaan sistem pembayaran internet PayPal yang akan melakukan tugas pemasokan logistik ke ISS.
Jika semua misi awal sukses, kapsul Dragon yang panjangnya 6 meter dan diameternya 3 meter seberat enam ton itu, direncanakan kembali ke bumi tanggal 31 Mei dan mendarat di samudra Pasifik di kawasan pesisir California.
Misi berawak
SpaceX merencanakan, hingga tahun 2015 kapsul Dragon dapat mengangkut hingga tujuh astronot setiap kali penerbangan. Setelah dipensiunkannya misi wahana ulang alik Amerika Serikat, pengangkutan astronot ke ISS terutama tergantung pada roket Soyuz milik Rusia.
"Peluncuran kapsul ruang angkasa Dragon merupakan kombinasi dua ujicoba penerbangan ruang angkasa", kata direktur NASA Charles Bolden. "Pertama, SpaceX harus menunjukkan, bahwa mereka mampu mengendalikan secara akurat wahana ruang angkasanya. Dan kedua, kapsul Dragon harus mampu melakukan manuver hingga beberapa meter mendekati ISS, agar dapat ditangkap dengan lengan pendarat oleh astronot yang bertugas di stasiun ruang angkasa itu".
NASA mengharapkan, dengan mengontrak perusahaan antariksa swasta, ongkos misi ke ruang angkasa dapat menjadi lebih murah. Ongkos penerbangan seorang astronot menggunakan roket Rusia, Soyuz rata-rata 63 juta Dollar.
Pemerintah Amerika diwakili NASA sudah membuat kontrak dengan SpaceX untuk 12 kali misi penerbangan logistik ke ISS senilai 1,6 milyar Dollar. SpaceX ditargetkan mengangkut seluruhnya 20 ton logistik ke ISS. NASA juga sudah menjalin kontrak serupa dengan perusahaan swasta lainnya Orbital Space Corporation.
Agus Setiawan(afp,rtr,dpa,dapd)
Editor : Vidi Legowo-Zipperer