Serangan ISIS di Kabul Tewaskan Sedikitnya 11 Serdadu
29 Januari 2018Rangkaian serangan kelompok militan Taliban dan teroris ISIS ke ibukota Afghanistan terus berlanjut. Hari Senin (29/1), serangan militan menewaskan sedikitnya 11 serdadu. ISIS mengklaim bahwa anggotanya yang melancarkan serangan pada dini hari.
"Dua pembom bunuh diri meledakkan diri mereka, dan dua lainnya ditembak mati oleh pasukan kami, dan satu lagi ditahan," kata juru bicara pemerintah Afghanistan Dawlat Waziri kepada kantor berita AFP. Dia menambahkan, serangan itu sekarang sudah berakhir.
Pejabat keamanan mengatakan, para penyerang dipersenjatai dengan peluncur roket, Kalashnikov, dan setidaknya satu rompi bunuh diri. Mereka berusaha untuk menyerang sebuah batalion tentara dekat akademi militer Marsekal Fahim, tempat latihan perwira.
Seorang perwira di akademi tersebut mengatakan kepada AFP bahwa dia mendengar ledakan dan tembakan, sementara saksi lain mengatakan ledakan pertama dan baku tembak tersebut terjadi sekitar pukul 5:00 pagi waktu setempat.
Para penyerang memasuki kompleks yang dijaga ketat di pinggiran barat kota, kata seorang sumber keamanan. Pasukan keamanan lalu mengepung kawasan itu dan memblokir jalan.
Bulan Oktober lalu, seorang pembom bunuh diri Taliban membunuh 15 tentara Afghanistan saat mereka melakukan perjalanan pulang dari akademi Marsekal Fahim. Kelompok militan Taliban dan ISIS selama beberapa bulan terakhir meningkatkan serangan terhadap pos-pos tentara Afghanistan.
Sabtu lalu (27/1), seorang penyerang bunuh diri yang mengendarai sebuah ambulans penuh bahan peledak meledakkan diri di daerah padat ibukota, menewaskan sedikitnya 103 orang - mayoritas warga sipil - dan melukai 235 orang lain. Inilah pengeboman terburuk di kabul dalam beberapa tahun terakhir.
Ledakan itu merupakan demonstrasi kemampuan gerilyawan yang mengerikan untuk menembus jantung kota Kabul, meski pengamanan sudah diperketat sejak bom truk menewaskan sekitar 150 orang dan melukai ratusan lainnya pada bulan Mei lalu.
Warga Afghanistan membanjiri media sosial dengan kesedihan dan kemarahan. "Semoga Tuhan menghancurkan rumah mereka," warga Kabul Aftab Ali menulis di Facebook dan menambahkan: "Dia membunuh manusia yang tidak bersalah."
Pada 20 Januari lalu, anggota Taliban menyerbu Hotel Intercontinental di Kabul dan membunuh setidaknya 25 orang, sebagian besar dari mereka warga asing. Serangan itu berlangsung lebih dari 12 jam.
Peringatan keamanan yang dikirim kepada warga asing dalam beberapa hari terakhir menyebutkan, gerilyawan ISIS berencana menyerang supermarket, hotel, dan toko-toko yang sering dikunjungi orang asing.
Pejuang ISIS juga menyerang kantor Save the Children di Afghanistan timur hari Rabu (24/1) lalu. Lima orang tewas dan 26 terluka dalam serangan itu.
hp/yp (afp, rtr, dpa)