Jurnalis Rusia Tewas di Ukraina
30 Juni 2014Juru kamera Rusia Anatoly Kiyan, 68 tahun, diberitakan tewas setelah tertembak di perutnya. Ia berada dalam sebuah bus pada malam hari bersama-sama kelompok separatis yang sedang mendekati markas militer dekat kota Donetsk hari Minggu (29/06).
Kiyan bekerja untuk stasiun televisi milik pemerintah Rusia. Kementerian Luar Negeri Rusia menerangkan, tewasnya Kiyan menunjukkan bahwa pasukan Ukraina "tidak ingin ada deeskalasi dalam konflik bersenjata di kawasan timur".
Kontak senjata itu terjadi ketika Presiden Perancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel meningkatkan tekanan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin agar menghentikan dukungan terhadap kelompok separatis.
Kantor Kepresidenan Perancis menerangan, Hollande dan Merkel kembali melakukan pembicaraan telepon dengan Putin hari Minggu dan mengancam akan ada sanksi lebih berat jika Rusia tidak segera melakukan deeskalasi.
Presiden Rusia Petro Poroshenko minggu yang lalu mengumumkan gencatan senjata sepihak yang berlaku sampai hari Senin malam. Pemerintah Ukraina sedang membahas rencana perpanjangan gencatan senjata.
Sebagian kelompok separatis sebelumnya menyatakan setuju dengan gencatan senjata. Namun pertempuran tetap terjadi di beberapa tempat. Beberapa pemimpin separatis menolak gencatan senjata itu dan minta bantuan militer dari Rusia.
Sandera OSCE dibebaskan
Atas desakan Rusia, kelompok separatis hari Sabtu malam membebaskan 4 pengamat OSCE terakhir yang mereka tahan, diantaranya seorang perempuan asal Jerman. Keempat orang itu dibawa kelompok bersenjata ke sebuah hotel di Donetsk. Mereka diculik 29 Mei lalu di kawasan Luhansk.
Pemimpin separatis Alexander Borodai menerangkan, pihaknya sudah membebaskan semua pengamat OSCE yang ditahan. Sebelumnya, 4 sandera lain sudah dilepaskan minggu lalu. "Seluruhnya delapan orang ditahan, dan kami sudah membebaskan delapan orang," kata Borodai.
Di Kiev, kelompok ekstrim kanan menggelar demonstrasi menuntut agar Presiden Poroshenko menghentikan gencatan senjata dan melanjutkan aksi militer terhadap gerakan separatis.
Konflik di Ukraina timur sejak bulan April lalu sudah menewaskan lebih dari 450 orang.
Sanksi ekonomi yang diterapkan barat terhadap Rusia mulai menunjukkan dampak. Kementerian Keuangan Rusia mengingatkan, sanksi terhadap sektor perbankan punya "dampak serius" terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dana Moneter Internasional IMF memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Rusia tahun ini hanya akan mencapai 0,2 persen. Moskow mengancam akan melakukan langkah balasan, jika barat tidak mencabut sanksi ekonomi.
hp/ap (afp, rtr)